digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kompleks Gunungapi Sadakeling – Karaha merupakan gunungapi tipe – C yang yang terletak di perbatasan antara Tasikmalaya dan Garut, Provinsi Jawa Barat Selain belum terpetakan secara spesifik, penelitian sebelumnya hanya membahas mengenai sistem panas bumi Kawah Karaha. Berdasarkan tektoniknya daerah ini memiliki potensi sebagai kehadiran dari kemenerusan fragmen Benua Australia Argoland yang menjadi salah satu kontrol dalam proses magmatisme yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk pemetaan secara volkanostratigafi, sejarah pembentukan dan proses evolusi magma yang terjadi, serta mengetahui tatanan tektonik serta kemenerusan dari Argoland, berdasarkan studi petrogenesis. Data yang digunakan berupa sampel batuan dengan mengamati tekstur batuan dan mikrotekstur plagioklas serta geokimianya. Berdasarkan analisis vulkanostratigrafi, kompleks Sadakeling - Karaha terdiri dari 4 Khuluk dan 12 Gumuk Gunungapi yang terbentuk selama 7 fase. Kompleks Sadakeling – Karaha memiliki karakteristik evolusi magma yang cukup kompleks ditandai dengan adanya perulangan proses diferensiasi, asimilasi magma, maupun injeksi magma primitif yang tercermin dari fluktuasi kandungan anortit, tekstur pada setiap satuan lava, serta diagram harker antara senyawa oksida mayor terhadap silika. Lebih spesifik, evolusi magma yang terjadi terlihat dari mikrotekstur plagioklas yang meliputi proses fraksionasi kristal, proses dekompresi akibat magma primitif, proses self mixing akibat konveksi, pemanasan akibat pencampuran magma primitif, pendinginan akibat erupsi, dan proses dekompresi saat erupsi. Analisis dari diagram laba-laba, diagram bivariat maupun segitiga antara kandungan geokimia, serta perbandingan antara unsur jejak menunjukan bahwasanya Kompleks Sadakeling - Karaha secara tatanan tektonik merupakan bagian dari busur gunungapi yang dipengaruhi oleh proses subduksi dan kontaminasi kerak sehingga termasuk ke dalam active continental margin dengan seri magma bersifat tholeitik – kalk alkali. Berdasarkan data dari kandungan Sr, Nd, dan perbandingannya menunjukkan adanya pengaruh kontaminasi dari kerak kontinen Australia bagian tenggara.pada proses pembentukan sumber magma.