COVER Muhammad Rafi Al Hariri Nst
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Rafi Al Hariri Nst
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Rafi Al Hariri Nst
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Rafi Al Hariri Nst
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Rafi Al Hariri Nst
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Rafi Al Hariri Nst
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Rafi Al Hariri Nst
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Monsun merupakan siklus tahunan yang membedakan keadaan atmosfer saat fase
kering dan basah. Di Indonesia, terdapat dua monsun global yaitu Monsun
Australia Musim Panas (MAUMP) dan Monsun Asia Musim Panas (MAMP)
yang menyebabkan musim hujan dan kering di Indonesia. Prediksi Awal Musim
Hujan (AMH) dan onset monsun merupakan hal yang penting mengingat curah
hujan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan.Pulau Jawa adalah daerah yang
konsisten dipengaruhi monsun, juga menjadi pusat perekonomian di
Indonesia.Sehingga prediksi onset monsun dan AMH menjadi penting di Pulau
Jawa.
Sebagai salah satu model prediksi musiman, CFS telah couple antara distribusi
darat, laut, dan atmosfernya.Namun, keluaran CFS yang relatif kasar perlu untuk
di-downscaling, untuk meningkatkan hasil dan mengurangi bias
keluarannya.Dengan menggunakan Spatial Disaggregation Bias Correction, bias
dari curah hujan dapat dikurangi dengan dibuktikan dari nilai Brier Skill Score
yang positif, relatif terhadap keluaran CFS raw nya.
Berdasarkan hasil dari definisi AMH mengindikasi bahwa terdapat sedikit
perbedaan antara keluaran CFS-corr dan CFS raw.Hal ini ditunjukkan oleh nilai
Brier Score (BS), yang mengindikasi akurasi yang rendah dari CFS-corr dan
CFS-raw untuk memprediksi AMH.Namun, dalam mendefinisikan onset monsun,
CFS memiliki akurasi yang cukup baik berdasarkan nilai BS yang mendekati
0.Dengan demikian, dengan mengevaluasi prediksi dari onset monsun dan AMH
relatif terhadap keluaran TRMM data, CFS dapat digunakan secara operasional
untuk memprediksi onset monsundan AMH dengan menggunakan kriteria
BMKG.