digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah Bangunsari merupakan daerah dengan masyarakat yang memiliki mata pencaharian utama bertani dan berkebun. Secara umum, daerah ini mengalami kekurangan air ketika musim kemarau datang yang akan berdampak pada kegiatan pengairan/irigasi pada lahan pertanian dan perkebunan. Embung dapat menampung air, baik air hujan, air sungai, maupun airtanah sehingga dapat menjadi salah satu solusi dari masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian berupa analisis kestabilan lereng dan erodibilitas tanah pada lokasi rencana pembangunan embung agar embung yang dibangun nanti dapat bertahan di berbagai kondisi. Daerah penelitian terletak pada koordinat 7° 25’ 56,4159" LS 108° 32‘ 34,9046" BT - 7° 26‘ 29,3255" LS 108° 32‘ 07,3185" BT dan lokasi rencana pembangunan embung berada pada koordinat 7° 26' 13.1" LS 108° 32' 48.5" BT. Daerah penelitian berada di atas Formasi Tapak yang memiliki kemiringan bidang lapisan 10o-18o dan termasuk ke dalam satuan geomorfologi Punggungan Kuesta dan Punggungan Homogen. Diambil dua belas sampel tanah pada lokasi rencana pembangunan embung. Dilakukan klasifikasi tanah berdasarkan Unified Soil Classification System (USCS) menggunakan data dari uji karakteristik tanah. Dilakukan analisis kestabilan lereng tanah menggunakan Metode Kesetimbangan Batas yang dikembangkan oleh Bishop berdasarkan data berat isi, berat isi basah, sudut geser dalam, dan kohesi tanah. Dilakukan analisis erodibilitas tanah menggunakan Metode Nomograf Wischmeier dan Smith berdasarkan data dari uji karakteristik tanah, persentase bahan organik tanah, struktur tanah, dan permeabilitas tanah. Jenis tanah di lokasi rencana pembangunan embung termasuk ke dalam kelompok SM (pasir berlanau), SC (pasir berlempung), dan SP SM (Pasir bergradasi buruk, pasir berlanau) dan memiliki erodibilitas tanah sedang sampai agak tinggi dengan nilai faktor K 0,26 – 0,39. Secara umum, lereng embung berada dalam kondisi stabil pada sudut lereng 72o – 74o dengan faktor keamanan 1,515 – 1,538 dan bank width 0,56 – 0,66 meter. Namun, agar semua lereng embung tetap stabil di iii semua ketinggian air embung, lereng harus memiliki sudut maksimal sebesar 72o. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi erodibilitas tanah dan mempertahankan kestabilan pada lereng embung dan sekitarnya adalah dengan memasang geomembrane, menanam vegetasi, dan membuat drainase.