ABSTRAK AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Aiko Nadya Shafira
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN AIKO 12016008.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Secara geologi, daerah penelitian terletak di Subcekungan Jambi, Cekungan
Sumatra Selatan. Secara keseluruhan, data sampel batuan induk dan minyak yang
diteliti berasal dari lima sumur.
Analisis geokimia dengan metode LECO, pirolisis Rock-Eval, dan reflektansi
vitrinit dilakukan pada 152 sampel batuan induk yang setelah dilakukan proses
validasi dan seleksi jumlahnya menjadi 31 sampel untuk menentukan kuantitas,
kualitas, dan kematangan material organik pada setiap formasi. Analisis biomarker
menggunakan parameter alkana normal, isoprenoid, sterana, dan terpana serta
analisis menggunakan data isotop dilakukan pada enam sampel batuan induk, satu
sampel kondensat, dan satu sampel minyak bumi untuk menentukan asal material
organik, lingkungan pengendapan, dan korelasi minyak bumi dengan minyak bumi
serta minyak bumi dengan batuan induk. Hasil analisis geokimia menunjukkan
bahwa formasi yang masuk ke dalam kategori batuan induk efektif adalah Formasi
Talangakar. Hasil analisis biomarker pada minyak bumi dan kondensat
menunjukkan bahwa kedua sampel berasal dari batuan induk yang berbeda. Sampel
minyak bumi berkorelasi positif dengan batuan induk Formasi Talangakar yang
diendapkan di lingkungan transisi hingga darat. Sampel kondensat yang berkorelasi
negatif dengan seluruh sampel batuan induk terindikasi berasal dari lingkungan laut
dangkal, kemungkinan berasal dari sampel batuan induk Formasi Baturaja yang
tidak terkoleksi dalam penelitian ini.