digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Amelia Mustika Kusmarani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

BAB 1 Amelia Mustika Kusmarani
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Amelia Mustika Kusmarani
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Amelia Mustika Kusmarani
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Amelia Mustika Kusmarani
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Amelia Mustika Kusmarani
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Amelia Mustika Kusmarani
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam tugas akhir ini telah dikaji pengaruh Madden-Julian Oscillations (MJO) terhadap penjalaran gelombang Kelvin di perairan selatan Indonesia, khususnya di sepanjang pantai barat Sumatra, Selatan Jawa, dan Kepulauan Sunda Kecil. Data yang digunakan adalah data Sea Surface Height (SSH) hasil model hidrodinamika 3D (3 dimensi) HYCOM (Hybrid Coordinate OCean Model) dari tahun 2004-2006 (3 tahun), Indeks MJO, Outgoing Longwave Radiation (OLR), dan angin lokal. Studi ini fokus membahas variasi intraseasonal SSH dengan periode 10 sampai 100 hari. Hasil analisis menunjukan bahwa periode dominan MJO adalah 91 hari dan untuk Sea Surface Height Anomaly (SSHA) adalah 91 hari kecuali di Selat Sunda (61 hari), Jawa Barat (55 hari), Laut Sawu (61 hari), dan Selat Ombai (100 hari). Dalam penelitian ini juga terlihat adanya penjalaran gelombang Kelvin ke arah timur yang dibangkitkan oleh aktivitas MJO. Kejadian MJO 3 (Samudra India bagian timur) terjadi pada saat Dipole Mode (DM) negatif yang menyebabkan kenaikan SSHA lebih tinggi dibandingkan ketika kejadian MJO 5 (Samudra India bagian timur) yang terjadi pada saat DM positif. Kenaikan SSHA ketika MJO 3 (MJO 5) sebesar 8-15 cm (2-6 cm) dengan kecepatan fase gelombang Kelvin berkisar 2,56-3,85 m/det.