
COVER Merandy Pala'biran
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 1 Merandy Pala'biran
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 2 Merandy Pala'biran
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 3 Merandy Pala'biran
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 4 Merandy Pala'biran
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 5 Merandy Pala'biran
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 6 Merandy Pala'biran
PUBLIC Alice Diniarti 
PUSTAKA Merandy Pala'biran
PUBLIC Alice Diniarti
Lapangan East Natuna di Laut China Selatan (LCS) diperkirakan memiliki isi gas
awal di tempat 222 triliun kaki kubik (TCF) dengan kandungan CO2 sebesar 71%.
Karena kandungan gas CO2-nya yang sangat tinggi, menyebabkan tantangan yang
sangat besar untuk mengembangkan proyek di lapangan yang ditemukan pada
tahun 1974 ini. Sebuah plant penghilang gas CO2 yang sangat besar dan mahal
harus dibangun untuk menangani permasalahan ini, yang kemudian membuat
pengembangan lapangan gas ini sangat sulit untuk menjadi ekonomis. Untuk itu,
penelitian ini bertujuan untuk mencari potensi aplikasi alat turboexpander untuk
membuat proyek pengembangan lapangan gas ini dapat lebih ekonomis.
Selanjutnya, penelitian ini juga melakukan desain detail dan simulasi numerik alat
turboexpander yang akan dipasang pada setiap kepala sumur. Karena data yang
tersedia hanya pada kondisi reservoir, maka penelitian ini dilakukan dengan studi
desain dan simulasi numerik yang terintegrasi dari kondisi bawah permukaan
hingga kondisi permukaan.
Hasil dari studi ini didapatkan bahwa desain sistem dengan penerapan alat wellhead
turboexpander pada setiap sumur gas dapat mengurangi kebutuhan energi sistem
lapangan serta meningkatkan nilai parameter ekonomi IRR dan NPV dalam
pengembangan lapangan gas raksasa East Natuna secara signifikan. Skenario
dengan menggunakan wellhead turboexpander dapat mengurangi konsumsi energi
processing plant hingga 1,83 GW dengan nilai IRR skenario sebesar 12,68% atau
meningkatkan IRR lapangan sebanyak 7,28% dibanding skenario tanpa
menggunakan wellhead turboexpander yang hanya sebesar 5,4%, dengan efisiensi
minimum turboexpander untuk dapat diterapkan yaitu sebesar 79%. Dari hasil
perancangan dan simulasi numerik turboexpander, desain paling optimum dari
turboexpander didapat pada konfigurasi jumlah sudu rotor sebanyak 26 buah, sudu
nozzle sebanyak 25 buah, dan sudut sudu nozzle sebesar 72?, di putaran 25000 rpm.
Turboexpander yang didesain dapat menghasilkan daya sebesar 4,65 MW dari
setiap sumur gas yang memiliki laju alir gas 184.6 MMSCFD, dengan bilangan
Mach maksimum sebesar 0,95, dan efisiensi 86,6%.