Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat menggambarkan bawah permukaan area
penelitian khususnya mendefinisikan suatu objek yang sebelumnya masih belum
dapat dipastikan apakah berupa intrusi (batuan terobosan) batuan beku atau
karbonat built up. Sebanyak 134 data titik pengukuran gaya berat dan 386 data
titik pengukuran magnetik digunakan untuk mendukung penelitian ini.
Pemrosesan data yang dilakukan adalah pengolahan data gaya berat hingga
diperoleh peta anomali Bouguer lengkap, pemisahan anomali regional dan
anomali residual, dan pemodelan inversi 3D, sayatan sebaran densitas secara
horizontal dan vertikal serta pengolahan data magnetik, filtering, dan pemodelan
ke depan 2D dari gabungan data gaya berat dan data magnetik.
Keterkaitan antara pemrosesan dan pemodelan data anomali gaya berat dan data
anomali magnetik pada area penelitian diharapkan mampu menggambarkan
bawah permukaan area penelitian dengan baik dan dapat memberikan informasi
tambahan di dalam interpretasi bawah permukaan area penelitian. Hasil
pemrosesan dan pemodelan ke depan data gaya berat dan data magnetik
menunjukkan bahwa objek yang diteliti berupa intrusi (batuan terobosan) batuan
beku.