2007 TA PP YUSI FIRMANSYAH 1-COVER.pdf
2007 TA PP YUSI FIRMANSYAH 1-BAB1.pdf
2007 TA PP YUSI FIRMANSYAH 1-BAB2.pdf
2007 TA PP YUSI FIRMANSYAH 1-BAB3.pdf
2007 TA PP YUSI FIRMANSYAH 1-BAB4.pdf
2007 TA PP YUSI FIRMANSYAH 1-BAB5.pdf
2007 TA PP YUSI FIRMANSYAH 1-PUSTAKA.pdf
Abstrak:
Resiko kegempaan secara prinsip merupakan fungsi besarnya efek goncangan, efek lokal dan faktor hunian. Dalam studi ini mencoba menganalisa dan membandingkan Pola Resiko menggunakan nilai PGA (Peak Ground Acceleration) maksimum dengan Pola Resiko menggunakan nilai PGA (Peak Ground Acceleration) rata-rata dari 18 model fault dengan beberapa penyederhanaan sebagai berikut. Faktor efek goncangan (shaking) diekspresikan dengan estimasi PGA (Peak Ground Acceleration) dan faktor hunian, diekspresikan dengan besarnya densitas penduduk (N). Sedangkan efek lokal dianggap bersifat seragam. Berdasarkan asumsi diatas, maka resiko merupakan fungsi linier dari hasil perkalian PGA (Peak Ground Acceleration) dan N. Model fault yang digunakan diambil dari Peta Seismotektonik (E.K. Kertapati et al., 1998). Model fault tersebut digunakan sebagai sumber gempa untuk mengestimasi besarnya efek goncangan (shaking). Hasil yang diperoleh berupa Peta Resiko di daerah penelitian. Akibat nilai estimasi PGA (Peak Ground Acceleration) yang berbeda, diperoleh Pola Resiko yang hampir mirip tetapi memiliki intensitas kerentanan yang berbeda.