TVF Footwear adalah perusahaan sandal dan sepatu yang berasal dari Bandung.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 karena saat itu industri lokal sedang
bermunculan, dan mereka terdorong untuk membuat produk yang fokus pada
kategori alas kaki. TVF Footwear memiliki masalah terkait dengan persediaan yang
terlalu banyak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi overstock dan
meningkatkan manajemen persediaan di TVF Footwear. Analisis akar penyebab
menggunakan Current Reality Tree (CRT) sebagai alat untuk menemukan akar
penyebab masalah overstock yang di hadapi oleh TVF Footwear. Akar penyebab
masalah overstock adalah kurangnya peramalan dan manajemen persediaan yang
kurang baik. Solusi yang diusulkan adalah menyiapkan TVF Footwear untuk
menerapkan metode peramalan permintaan yang tepat untuk periode berikutnya dan
membantu perusahaan untuk merencanakan manajemen persediaannya.
Hasil peramalan permintaan dengan kesalahan peramalan terkecil menunjukkan
bahwa metode yang dipilih untuk Rainier adalah double exponential smoothing.
Metode peramalan yang cocok untuk Reiwal adalah trend analysis dan metode
peramalan memiliki kesalahan terkecil untuk Semeru adalah single exponential
smoothing. Hasil untuk metode EOQ memiliki biaya yang lebih rendah daripada
metode yang digunakan. Total biaya dari metode yang digunakan adalah Rp
4.082.500.000 sedangkan total biaya menggunakan metode EOQ adalah sebesar Rp
3.678.495.281. Jika perusahaan dapat menerapkan metode EOQ, potensi
penghematan biaya adalah Rp 404.004.718.