BAB 1 Muhammad Salam Aditya Afridol
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Salam Aditya Afridol
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Salam Aditya Afridol
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Salam Aditya Afridol
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Salam Aditya Afridol
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Muhammad Salam Aditya Afridol
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Salam Aditya Afridol
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Karakteristik dari kegiatan pertambangan khususnya batubara adalah terdapat perubahan
lahan yang berpotensi untuk membentuk lubang bekas tambang yang disebut dengan istilah
void. Void merupakan salah satu area pascatambang yang memiliki kemampuan dalam
menampung air. Pit ON2 berlokasi di site Lati yang merupakan area pascatambang dan
didalamnya terdapat Void ON2 Timur. Sistem penyaliran pada area Void ON2 Timur perlu
dirancang untuk mengelola kuantitas air limpasan permukaannya sesuai dengan tujuan
kegiatan pascatambang.
Perancangan dimulai dengan menganalisis data hujan pada Pit ON2 Site Lati pada periode
2012-2022 menggunakan distribusi Gumbell sehingga mendapatkan intensitas hujan
rencana durasi pendek dengan periode ulang tertentu. Catchment area dianalisis dari data
topografi berdasarkan arah aliran air permukaan. Debit puncak pada catchment area
ditentukan dengan menggunakan metode hidrograf SCS (Soil Conservation Service). Dari
hasil pengolahan data tersebut akan dirancang sarana penyaliran pada catchment area void
dan outlet dari Void ON2 Timur.
Dengan analisis data hujan dan intensitas sebesar 11,41 mm/jam serta luasan catchment
area sebesar 2,6 km2 didapat debit inlet Void ON2 Timur sebesar 1,6 m3/s. Untuk
mengatasi debit inlet sebesar itu dirancang perimeter drainage inlet dengan rentang
dimensi lebar bawah x tinggi : saluran terbuka kategori 1 (0,3 x 0,5) m ; saluran terbuka
kategori 2 (1 x 1,2) m ; saluran terbuka kategori 3 (1,2 x 1,5) m. Untuk memenuhi debit
discharge yang direncanakan sebesar 0,5 m3/s diperlukan kapasitas retensi sebesar 144.840
m3. Mempertimbangkan kondisi void pada elevasi antara 36 mdpl hingga 39 mdpl, opsi
discharge pada elevasi 36 mdpl dan kenaikan muka air void sebesar 2,24 m terpilih untuk
memenuhi kapasitas retensi tersebut. Sebagai kelengkapan sarana penyaliran discharge
diperlukan tanggul dengan lebar dasar sebesar 0,3 m dan lebar dasar kanal sebesar 1 m.