COVER - Anak Agung Puteri Athira P..pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Anak Agung Puteri Athira P..pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Anak Agung Puteri Athira P..pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Anak Agung Puteri Athira P..pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Anak Agung Puteri Athira P..pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Anak Agung Puteri Athira P..pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Anak Agung Puteri Athira P.
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR SIMBOL - Anak Agung Puteri Athira P..pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Anak Agung Puteri Athira P..pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri pangan dalam prosesnya menghasilkan berbagai jenis limbah, salah satunya adalah limbah cair. Pada limbah cair sering ditemui kandungan berbahaya seperti fenol dan turunannya. Terdapat metode pengolahan air limbah yang memiliki proses sederhana dengan kapasitas operasi yang tinggi yaitu adsorpsi dengan menggunakan adsorben limbah kulit buah. Salah satu limbah kulit buah yang memiliki peluang dijadikan biosorben adalah kulit buah jeruk karena memiliki rasio massa kulit terhadap buah yang besar dan karakteristik yang cocok untuk dijadikan biosorben, serta produktivitasnya yang tinggi di Indonesia sehingga mudah diperoleh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan awal pembuatan biosorben terhadap kapasitas penjerapan fenol, pengaruh waktu kontak selama proses adsorpsi, serta mengkaji kinetika adsorpsi yang sesuai untuk menggambarkan proses adsorpsi yang terjadi. Penelitian dilakukan dengan metode adsorpsi partaian menggunakan larutan adsorbat fenol sintetis. Pada tahap pertama, dilakukan proses adsorpsi dengan variasi waktu kontak 25, 55, 85, 115, dan 145 menit serta variabel kontrol pada temperatur ruang, dosis biosorben 3 gram, konsentrasi adsorbat 1000 ppm sebanyak 50 ml, dan pH 3,2. Tahap selanjutnya dilakukan variasi perlakuan awal dalam pembuatan karbon aktif kulit buah jeruk yaitu secara kimia menggunakan aktivator H3PO4, secara fisika dengan temperatur karbonisasi serta aktivasi 800oC, dan tanpa perlakuan awal. Berdasarkan uji ANOVA (Analysis of Variance), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan awal dalam pembuatan biosorben kulit jeruk dan waktu kontak adsorpsi memberikan pengaruh signifikan terhadap kapasitas penjerapan fenol. Waktu kontak adsorpsi terbaik untuk biosorben KAK dan KAF terjadi pada menit ke-145, sedangkan pada KTPA terjadi pada menit ke-115 dengan efisiensi penjerapan masing-masing adsorben sebesar 70,82%; 98,81%; dan 61,24%. Perlakuan awal terbaik pada pembuatan biosorben kulit jeruk adalah secara fisika (KAF) dengan efisiensi penjerapan fenol sebesar 97,67% serta standar deviasi sebesar 0,02. Model kinetika yang sesuai untuk adsorpsi fenol menggunakan biosorben KAF adalah pseudo orde dua dengan R2 0,999.