Sampah makanan telah menjadi masalah dan isu penting di dunia, karena dampak yang
dihasilkan sangat buruk bagi perekonomian, lingkungan hidup serta ketahanan pangan suatu
negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi timbulan, komposisi, karakteristik
sampah makanan, serta kajian awal pengelolaan sampah makanan restoran di Kota Cimahi.
Penentuan jumlah sampel dan tata cara sampling timbulan dilakukan berdasarkan SNI 19-
3964-1994 yang dilakukan selama delapan hari berturut-turut dengan lokasi pengambilan
sampel pada 8 titik meliputi rumah makan dan cafe di Kota Cimahi. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa timbulan sampah makanan restoran Kota Cimahi mencapai 0,110
kg/kursi/hari. Komposisi sampah umum didominasi oleh sampah makanan (57,10%) dan
komposisi sampah makanan terbesar disusun oleh nasi (19,44%). Secara keseluruhan,
komposisi sampah yang berkaitan dengan sampah makanan adalah sebesar 93,67% dari berat
total. Untuk karakteristik sampah makanan restoran Kota Cimahi, rata-rata densitas sampah
sebesar 0,106 kg/L, kadar air 70,53%, kadar volatil 87,46%, kadar abu 12,54%, fixed carbon
0,15%, nilai kalor 3678,67 kkal/kg, dan rasio C/N 34,85:1. Pengelolaan sampah makanan yang
disarankan untuk restoran di Kota Cimahi berdasarkan Food Recovery Hierarchy berupa
reduksi di sumber sebesar 17,13%, mendonasikan makanan 19,44%, memberi makan hewan
13,97%, penggunaan industri 27,30%, pengomposan 32,64%. Sampah yang tidak bisa dikelola
akan dibuang ke TPA sebesar 6,64%. Dengan pengelolaan sampah makanan restoran di Kota
Cimahi berdasarkan Food Recovery Hierarchy mampu mereduksi sampah masuk ke TPA
sebesar 66,04% dari kondisi eksisting.