digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MUNIRA AFINA HASIBUAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Salah satu isu lingkungan yang penting untuk diperhatikan adalah beban pencemar dari limbah domestik. Menurut KLHK, 2017, kontributor terbesar pencemar BOD di DAS Citarum berasal dari limbah domestik (62,16%), begitu pun kontributor terbesar pencemar BOD di Kota Bandung adalah limbah domestik (94,15%). Perlu dilakukan perencanaan pembangunan infrastruktur pengolahan limbah sebagai upaya penanggulangan pencemaran, sehingga diperlukan data perhitungan faktor beban pencemar (load) yang menggambarkan kondisi eksisting di Kota Bandung. Melihat bahwa jenis sistem pengolahan air limbah domestik yang paling banyak digunakan di Kota Bandung adalah SPALD-S (38,47%), serta jenis teknologi SPALD-S yang paling umum digunakan adalah tangki septik, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor beban pencemar lumpur tinja dari tangki septik perumahan di Kota Bandung. Dilakukan pengujian beban pencemar parameter TSS, COD, BOD, dan Amonia dari 30 sampel lumpur tinja. Faktor beban pencemar lumpur tinja di Kota Bandung untuk TSS berada pada rentang 57,28 g/orang/hari – 1.064 g/orang/hari dengan nilai rata-rata 546,39 g/orang/hari, COD total pada rentang 30,06 g/orang/hari – 294,99 g/orang/hari dengan rata-rata 294,99 g/orang/hari, BOD total pada rentang 14,05 g/orang/hari – 504,97 g/orang/hari dengan rata-rata 175,5 g/orang/hari, dan untuk amonia pada rentang 1,61 g/orang/hari – 3,11 g/orang/hari dengan rata-rata 2,62 g/orang/hari. Hasil penelitian faktor beban pencemar lumpur tinja dari tangki septik di Kota Bandung diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar dalam persiapan perancangan infrastruktur pengolahan limbah domestik, perbaikan sistem pengolahan limbah domestik, perhitungan potensi beban pencemar, kajian penyusunan kebijakan Pengendalian Pencemaran Air (PPA), serta penyusunan tata ruang Kota Bandung.