Penggunaan mesin pendingin saat ini dibutuhkan manusia akibat semakin meningkatnya efek pemanasan global. Mesin pendingin ini digunakan pada bangunan-bangunan komersil di Indonesia. Sistem tata udara yang digunakan pada bangunan-bangunan komersil tersebut tentunya memerlukan energi yang tidak sedikit sehingga diperlukan penghematan energi.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai performa pendinginan dari tiga sistem tata udara yaitu sistem variable refrigerant flow, air cooled chiller tanpa VSD, dan air cooled chiller dengan VSD. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya penghematan energi pada bangunan komersil. Pemilihan unit dan komponen pada tiap-tiap sistem dilakukan melalui katalog unit pendingin berdasarkan kebutuhan beban pendinginan pada bangunan.
Analisis yang dilakukan dalam mencari performa pendinginan menggunakan data beban pendinginan yang sama yaitu pada bangunan hotel dan fluktuatif dalam satu tahun mengacu pada kalender tahun 2022. Sistem tata udara variable refrigerant flow dengan konsumsi energi listrik terendah yaitu sebesar 1.301 MW memiliki performa pendinginan yang terbaik dengan nilai 3,82. Selanjutnya sistem tata udara air cooled chiller VSD dengan konsumsi energi listrik sebesar 2.270 MW memiliki performa pendinginan senilai 2,18. Sistem tata udara air cooled chiller tanpa VSD dengan konsumsi energi listrik sebesar 2.512 MW memiliki performa pendinginan senilai 1,97.