COVER Sekar Ramdanira Gunawan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sekar Ramdanira Gunawan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sekar Ramdanira Gunawan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sekar Ramdanira Gunawan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sekar Ramdanira Gunawan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sekar Ramdanira Gunawan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sekar Ramdanira Gunawan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik marine heatwaves (MHWs) di perairan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 713 yang meliputi Selat Makassar, Laut Flores, Laut Bali, dan Teluk Bone. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu permukaan laut (SPL) dengan periode waktu 1982–2021 (40 tahun) yang bersumber dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Digunakan pula data angin dari European Centre for Medium-range Weather Forecast (ECMWF) serta data Indeks Niño 3.4 dan Dipole Mode Index dari NOAA. Metode yang digunakan adalah metode statistika.
Didapatkan bahwa rata-rata frekuensi, durasi, dan intensitas maksimum adalah sebesar 1,5–2,6 kejadian per tahun, 6–12 hari tiap kejadian, dan 1,1–1,7 ?. Hasil perhitungan tren frekuensi dan durasi menunjukkan tren linear positif yang signifikan. Sedangkan parameter intensitas maksimum menunjukkan tren linear negatif yang tidak signifikan. Dari analisis temporal parameter MHWs selama 40 tahun terakhir, ditemukan adanya kejadian MHWs yang tidak biasa pada tahun 1998 dan 2016 yang merupakan kejadian MHWs paling lama dan kuat. Selain itu, ditinjau pula pengaruh faktor lokal (angin) dan remote forcing (El Niño Southern Oscillation dan Indian Ocean Dipole) untuk mengetahui keterkaitannya dengan kejadian MHWs di WPPNRI 713. Ditemukan bahwa pada 1998 dan 2016 saat terjadi MHWs kuat, kondisi kecepatan angin lebih rendah dan keduanya terjadi bersamaan dengan El Niño kuat menuju La Niña dan IOD negatif.