digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aldi Murti Firdaus
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Aldi Murti Firdaus
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Aldi Murti Firdaus
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Aldi Murti Firdaus
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Aldi Murti Firdaus
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Aldi Murti Firdaus
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Aldi Murti Firdaus
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kalsium (Ca) merupakan logam alkali tanah golongan II-A yang memiliki penggunaan dalam berbagai aplikasi industri, salah satunya adalah senyawa kalsium yang sangat penting seperti kalsium karbonat sebagai agen sementasi tanah. Terdapat sumber kalsium yang berasal dari produk sampingan proses ekstraksi logam yaitu terak terutama dari proses pembuatan baja. Proses produksi kalsium karbonat konvensional serta pelindian terak baja memerlukan biaya operasi yang cukup tinggi karena suhu operasi yang dibutuhkan serta konsumsi reagen pelindi yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan metode alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, salah satunya adalah bioleaching. Bioleaching merupakan salah satu alternatif proses ekstraksi dengan memanfaatkan mikroorganisme heterotropik, seperti jamur. Dalam penelitian ini, proses ekstrasi kalsium dari terak baja yang berasal dari PT. Krakatau Posco dipelajari dengan bantuan jamur Penicillium sp. Penelitian diawali dengan preparasi sampel terak baja melalui kominusi, pengayakan, dan pengambilan sampel. Karakterisasi awal sampel terak baja dilakukan dengan XRD, XRF, SEM-EDS, dan FTIR. Selanjutnya dilakukan kultur jamur dalam Calcite Medium Agar (CMA) dan inokulasi jamur dilakukan dalam Calcite Medium (CM) sebagai stok master percobaan bioleaching. Tahap berikutnya ialah screening jamur untuk menentukan jamur terbaik yang akan digunakan pada tahap inti bioleaching. Percobaan inti bioleaching dilakukan dengan beberapa variasi meliputi metode bioleaching, sumber karbon organik, fraksi ukuran sampel, dan pulp density untuk mempelajari pengaruhnya terhadap persen ekstraksi kalsium dan selektivitas pelindian terhadap besi dan magnesium. Hasil karakterisasi terak baja menunjukkan tiga unsur dominan adalah kalsium (28,42%), besi (28,41%), dan silika (4,25%) dimana asosiasi ketiga logam tersebut ditemukan dalam mineral sintetik larnite Ca2SiO4, srebrodolskite Ca2Fe2O5, dan wuestite FeO. Berdasarkan hasil screening, jamur terbaik dalam melakukan bioleaching kalsium dari terak baja adalah Penicillium sp. Tahapan variasi menunjukkan kondisi optimum adalah percobaan dengan menggunakan metode direct bioleaching, sumber karbon organik berupa molase, fraksi ukuran sampel sebesar -200 +400 mesh (-75 +38 ?m), dan pulp density sebesar 5%. Proses bioleaching kalsium dari terak baja yang berasal dari PT. Krakatau Posco sangat selektif terhadap besi, dengan selektivitas paling rendah adalah 0,95.