digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP VERA UTAMI GEDE PUTRI 1-BAB1.pdf


2007 TS PP VERA UTAMI GEDE PUTRI 1-BAB2.pdf

2007 TS PP VERA UTAMI GEDE PUTRI 1-BAB3.pdf

2007 TS PP VERA UTAMI GEDE PUTRI 1-BAB4.pdf

2007 TS PP VERA UTAMI GEDE PUTRI 1-BAB5.pdf

2007 TS PP VERA UTAMI GEDE PUTRI 1-COVER.pdf

2007 TS PP VERA UTAMI GEDE PUTRI 1-PUSTAKA.pdf

ABSTRAK: Batik adalah salah satu karya bangsa Indonesia, yang menunjukkan perpaduan seni dan teknologi. Di Indonesia batik dapat berkembang hingga pada tingkatan yang unggul dalam desain, teknik dan proses. Banyak hal yang dapat terungkap dari batik, seperti latar belakang kebudyaan, kepercayaan, adat istiadat dan tata kehidupan, alam lingkungan, cita rasa dan keterampilan. Hampir di seluruh pulau Jawa memiliki tradisi membatik, salah satunya Semarang. Kota Semarang merupakan salah satu wilayah sentra batik pesisir pada abad ke-18, disinggahi bangsa Cina dan Eropa yang mempengaruhi seni batik pada masa itu. Franquemont adalah wanita Indo-Eropa yang menyukai batik. Franquemont memiliki usaha batik pada masa itu dengan ciri khas desain dan warna yang berbeda dengan batik pesisir lainnya. Penelitian batik Franquemont menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan estetik meliputi ideologi estetis, dinamika gaya, teknik pengungkapan, dan pengaruh batik yang dihasilkan terhadap gaya hidup pada masa itu. Analisa batik Franquemont lebih ditekankan pada dua hal penting, yang pertama dari visual estetika yang menggunakan unsur dan prinsip rupa. Analisa kedua menggunakan teori gaya untuk melihat seberapa besar elemen dasar, keterkaitan bentuk dan kualitas dari batik Franquemont ini. Temuan hasil analisa visual batik Franquemont dengan unsur dan prinsip desain adalah terdapat keunikan bentuk, warna, keseimbangan, dan pengulangan. Hal ini menunjukkan kemampuan para pembatik pada masa itu. Dalam batik Franquemont juga terjadi pengulangan bentuk dengan posisi yang berbeda dan tampak yang berlawanan atau berhadapan arah seperti halnya cermin. Bentuk dari ragam hias batik Franquemont natural, detail dan rumit. Sementara temuan hasil analisa dari pengungkapan gaya meliputi, elemen dasar pada batik Franquemont berdasarkan ragam hias yang mengandung makna dari budaya Cina, Eropa dan Jawa. Kemudian, keterkaitan bentuk-bentuk ragam hias yang dinamis, detail dan rumit menampakkan kualitas yang tinggi pada batik Franquemont. Sehingga temuan dari hasil analisa gaya pada batik Franquemont adalah terdapat gejala eklektik yaitu percampuran nilai atau unsur yang terbaik dari budaya Cina, Eropa dan Jawa yang termasuk dalam satu batik.