digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mega Sukma
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

COVER Mega Sukma
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Mega Sukma
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Mega Sukma
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Mega Sukma
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Mega Sukma
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Mega Sukma
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Mega Sukma
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Polusi cahaya adalah istilah luas yang mengacu pada sejumlah masalah, yang semuanya disebabkan oleh inefisiensi penggunaan cahaya buatan. Pencemaran cahaya merupakan jenis limbah yang berasal dari budaya, lingkungan, dan limbah dalam penggunaan energi. Dengan memanfaatkan fotometer Sky Quality Meter (SQM), kecerahan langit dapat diukur secara objektif. SQM juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat polusi cahaya di suatu tempat. Dampak yang ditimbulkan dari polusi cahaya ini yaitu berdampak pada ilmu astronomi, para astronom paling dirugikan dikarenakan dalam proses penelitian ataupun pengambilan data tentang benda-benda langit dirasa sangat sulit akibat terlalu terang pantulan dari lampu-lampu sehingga magnitudo dari suatu bintang tampak pudar. Kecerahan langit menggunakan SQM dapat digunakan sebagai instrumen astronomi untuk mengetahui waktu awal fajar dan senja ketika matahari tidak dapat diamati secara langsung karena matahari masih di bawah ufuk. Pada penelitian ini meneliti polusi cahaya di enam lokasi menggunakan SQM LU-DL dan SQM LU-DL-V, terutama di Pulau Bangka. Data yang diperoleh dari SQM dibuat grafik sehingga dapat dilihat peralihan dari malam ke malam ke pagi hari. Semakin gelap langit, semakin tinggi tingkat kecerahan langit dan semakin baik sebagai tempat pengamatan astronomi. Hasil lokasi tergelap di daerah Bangka Induk diperoleh di desa Bakam dengan nilai kecerahan langit 22,24 mpsas dan lokasi paling terang di daerah Pantai Ketawai, Kabupaten Bangka Tengah dengan nilai kecerahan langit 16,54 mpsas. Daerah dengan polusi cahaya tinggi mempunyai kecerahan langit 12-13 mpsas di arah horizon, dan 16 mpsas di arah zenith. Daerah dengan polusi cahaya rendah mempunyai kecerahan langit 17-18 mpsas di arah horizon, dan 20-21 mpsas di arah zenith. Hubungan regresi linier antara kecerahan langit dan sudut depresi Matahari adalah 0,79±0,04 dengan rentang sudut depresi antara -10,80 dan -17,46. Adapun SQM arah zenith cenderung mempunyai sudut depresi lebih dalam dibandingkan arah timur.