digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Karakteristik petir tropis yang berbeda dengan subtropis menyebabkan standar internasional yang berlaku tidak cukup untuk mengatasi permasalahan sambaran petir pada industri minyak dan gas. Berbagai macam penelitian berkembang namun belum ada yang membahas secara komperhensif sistem proteksi tersebut dengan standar yang berlaku. Pada penelitian ini akan dijelaskan pemilihan sistem proteksi petir pada tangki floating roof berdasarkan metode analytical hierarchy process (AHP). AHP merupakan tools yang dapat untuk memilih keputusan terbaik berdasarkan kriteria dan kondisi tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah area lindung proteksi, kebutuhan material, elevasi tegangan, dan induksi tegangan. Alternatif sistem proteksi yang dibandingkan yaitu free standing mast dengan air terminal konvensional, free standing mast dengan air terminal early streamer emission, sistem catenary wire, dan sistem mesh. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan kriteria elevasi tegangan merupakan kriteria dengan bobot paling tinggi yakni sebesar 45,1%. sistem proteksi terbaik menurut metode AHP adalah free standing mast – early streamer emission dengan bobot 55,13%.