Sejak United States Food and Drug Administration (US FDA) memberikan
persetujuan penggunaan sildenafil sebagai pilihan obat pertama untuk terapi
disfungsi ereksi (DE), obat tersebut telah mengalami transformasi penggunaan
menjadi lifestyle-drug yang juga digunakan pada kondisi normal untuk
mempercepat atau meningkatkan durasi ereksi. Di sisi lain, upaya pembatasan
penggunaan sildenafil untuk terapi DE melalui peresepan oleh tenaga medis,
menyebabkan sildenafil semakin sulit diperoleh secara bebas. Kondisi tersebut
berdampak pada munculnya kriminalitas obat, yaitu penggunaan ilegal sildenafil
dan atau turunananya dalam produk herbal dan suplemen kesehatan penambah
stamina pria. Keterlibatan street chemistry dan designer drug dalam melakukan
riset dan produksi ilegal senyawa turunan sildenafil, turut menjadi hambatan pada
proses pengendalian dan penegakan hukum, terutama pada tahapan penyediaan
bukti melalui hasil pengujian secara laboratorium. Tidak kurang dari 50 senyawa
turunan sildenafil telah teridentifikasi dalam berbagai produk herbal maupun
suplemen kesehatan yang beredar secara komersial. Kajian efek farmakologi dan
keamanan berbagai senyawa turunan sildenafil tersebut terhadap kesehatan
manusia belum dilaporkan. Demikian pula upaya penegakan hukum yang bersifat
antisipasif belum bisa dilakukan optimal, karena keterbatasan untuk memperoleh
baku pembanding yang sesuai untuk pengujian secara laboratorium. Penelitian
disertasi ini bertujuan untuk mendapatkan data afinitas berbagai senyawa turunan
sildenafil yang teridentifikasi sebagai adulterant dalam produk herbal dan
suplemen kesehatan melalui kajian interaksinya secara in silico terhadap enzim
fosfodiesterase tipe-5 (PDE5) sebagai bagian dari proses risk asessment (kajian
risiko) sifat hazard senyawa tersebut serta mendapatkan kandidat baku pembanding
turunan sildenafil baru.
Mekanisme kerja sildenafil pada kondisi DE berdasarkan inhibisi aktifitas katalitik
enzim PDE5 sebagai target kerja, memunculkan asumsi bahwa semua senyawa
turunan sildenafil juga akan bekerja dengan mekanisme yang sama. Kajian in silico
dilakukan melalui tahapan penambatan molekul (molecular docking, MD) dan
simulasi dinamika molekul (molecular dynamic simulation, MDS) untuk
ii
mengamati potensi afinitas 50 senyawa adulterant turunan sildenafil terhadap
enzim PDE5 menggunakan sildenafil sebagai pembanding. Melalui tahapan MD
diperoleh data gugus fungsi ligan dan residu asam amino protein target yang
esensial untuk terjadinya interaksi serta jenis interaksi/ikatan kimia yang terbentuk
antara ligan – enzim PDE5. Pada tahapan MDS dilakukan simulasi pergerakan ligan
pada sisi pengikatan protein target selama rentang waktu tertentu dan dilakukan
perhitungan energi interaksi yang dinyatakan sebagai energi bebas ikatan (DG).
Rancangan struktur molekul senyawa turunan sildenafil baru dikembangkan
dengan tetap mempertimbangkan potensi afinitasnya terhadap enzim PDE5
berdasarkan keberadaan farmakofor dalam hasil rancangan struktur molekul, serta
probabilitas kemudahan sintesisnya. Sintesis senyawa turunan sildenafil baru
dilakukan dengan mengacu pada rute sintesis sildenafil menggunakan starting
material yang tersedia secara komersial. Konfirmasi struktur dan kemurnian produk
sintesis dibuktikan melalui teknik pengukuran spektroskopi resonansi magnetik inti
untuk proton dan karbon-13 (1
H- dan 13C-NMR), serta spektroskopi massa resolusi
tinggi (HRMS). Pengukuran karakteristik produk sintesis sebagai kandidat baku
pembanding dilakukan dengan mencakup parameter uji: identifikasi (FTIR,
Spektrometer UV/Vis, KLT, KCKT, dan DSC); uji kemurnian (KCKT), dan
penetuan nilai acuan untuk uji kuantisasi (assay by difference).
Hasil MD dari 50 senyawa adulterant turunan sildenafil terhadap enzim PDE5
menunjukkan bahwa semua ligan berinteraksi dengan bagian katalitik dari enzim
PDE5 dengan nilai DG berada pada rentang -36,5 kJ/mol sampai dengan -57,4
kJ/mol. Fitur farmakofor inhibitor PDE5 dan interaksi penting melalui ikatan
hidrogen antara atom pada gugus pirazolopirimidin dengan residu asam amino
Gln817 dari enzim PDE5, terbentuk pada kompleks enzim PDE5 dengan 36 ligan,
34 diantaranya menunjukkan potensi afinitas yang lebih kuat dibandingkan
sildenafil. Sementara itu, 14 ligan lainnya tidak membentuk ikatan hidrogen dengan
Gln817, namun berinteraksi dengan PDE5 dengan membentuk interaksi hidrofobik
dan atau ikatan hidrogen dengan residu asam amino selain Gln817. Interaksi ligan
dan enzim target PDE5 juga dikaji pada kondisi lingkungan dan fleksibilitas yang
lebih kompleks serta terkendali untuk lebih mendekati lingkungan fisiologis normal
tubuh manusia, melalui MDS. Selama MDS berlangsung, 50 senyawa adulterant
turunan sildenafil sebagai ligan menunjukkan stabilitas interaksi pada bagian
katalitik enzim PDE5. Nilai DG interaksi dihitung dengan menggunakan model
perhitungan Molecular Mechanics Poisson-Boltzmann Survace Area (MMPBSA),
berada pada rentang -38,54 kJ/mol untuk ligan SA07 sampai dengan -212,42 kJ/mol
untuk SA27. SA04, SA08, dan SA30 menunjukkan kemiripan orientasi,
konformasi, dan interaksi yang terbentuk dalam kompleks PDE5 dengan sildenafil
dengan nilai DG masing-masing sebesar -179,42 kJ/mol, -176,16 kJ/mol dan
-144,71 kJ/mol, bernilai lebih negatif dibandingkan dengan Nilai DG interaksi
sildenafil dengan PDE5. Berdasarkan karakteristik afinitas tersebut, ketiga senyawa
adulterant turunan sildenafil ini diprediksi memiliki potensi karakteristik hazard
yang setara atau lebih tinggi dari sildenafil.
Sintesis kandidat baku pembanding senyawa turunan sildenafil baru dilakukan
sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap munculnya senyawa adulterant baru.
Sebanyak 4 senyawa turunan sildenafil telah disintesis dan dikembangkan sebagai
iii
kandidat baku pembanding, dengan jumlah perolehan rendemen masing-masing
sebesar 80% (NSA-1), 68% (NSA-2), 61% (NSA-3), dan 31% (NSA-4). Hasil
pengukuran 1
H-NMR dan 13C-NMR serta HRMS menunjukkan konfirmasi dengan
struktur molekul target. Pengukuran karakteristik identifikasi secara FTIR,
Spektrofotometer UV/Vis, KLT, dan KCKT; uji kemurnian dengan KCKT; dan
penetapan nilai acuan bahan kandidat baku pembanding turunan sildenafil baru
menunjukkan hasil yang memenuhi sebagai kandidat baku pembanding untuk
tujuan identifikasi dan uji kemurnian dengan nilai acuan diperoleh sebesar 98,88%
(NSA-1); 98,05% (NSA-2); 96,06% (NSA-3); dan 99,07% (NSA-4). Potensi
afinitas empat senyawa tersebut terhadap enzim PDE5 berdasarkan kajian in silico
menunjukkan potensi afinitas dari NSA-3 dan NSA-4 terhadap enzim PDE5,
dengan nilai DG masing-masing sebesar -118,15 kJ/mol dan -115,65 kJ/mol.