ABSTRAK Kayyisa Fitri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Kayyisa Fitri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Kayyisa Fitri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Kayyisa Fitri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Kayyisa Fitri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Kayyisa Fitri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Kayyisa Fitri
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Kayyisa Fitri
PUBLIC Yoninur Almira LAMPIRAN Kayyisa Fitri
PUBLIC 
Banyak peneliti meyakini bahwa kampus perguruan tinggi merupakan representasi
dari sebuah kota kecil. Permasalahan transportasi yang terjadi di dalam kampus
perguruan tinggi sama dengan yang terjadi pada kota-kota besar, dalam hal ini
adalah permasalahan transportasi aktif. Kampus-kampus di Indonesia terus
menunjukkan pertambahan jumlah mahasiswa yang signifikan setiap tahunnya.
Pertambahan jumlah mahasiswa ini perlu diimbangi dengan perencanaan
transportasi yang baik, salah satunya dengan melakukan peningkatan kemampuan
berjalan kaki di lingkungan kampus. Peningkatan kemampuan berjalan kaki ini
dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor 7C.
Penelitian ini ingin menilai faktor lingkungan binaan di lingkungan kampus pada
sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 melalui teknik auditing dan rating
terhadap faktor 7C yang terdiri dari Connected, Convivial, Conspicuous,
Comfortable, Convenient, Coexistence, dan Commitment. Pada penelitian ini,
faktor 7C tersebut dibagi ke dalam 12 indikator berbeda, yang disesuaikan dengan
konteks lingkungan kampus. Indikator-indikator ini kemudian dinilai melalui
observasi lapangan, kalkulasi Sistem Informasi Geografis (SIG), dan kuesioner
untuk menangkap preferensi pejalan kaki di lingkungan kampus, dengan ikut
mempertimbangkan pengaruh dari adanya pandemi COVID-19.
Observasi lapangan dilakukan pada 18 segmen trotoar pada 8 unit amatan dan 10
titik persimpangan. Kalkulasi SIG digunakan untuk menilai seberapa ramah
wilayah studi dapat dilalui dengan berjalan kaki yang dilihat secara spasial.
Sedangkan kuesioner ditujukan untuk mahasiswa aktif pada masing-masing unit
amatan. Hasilnya, secara spasial jaringan jalan pada wilayah studi sudah cukup
berkesinambungan dan sudah cukup langsung untuk pejalan kaki mencapai tujuan
perjalanan mereka. Namun, persimpangan yang berada di wilayah studi belum
menunjukkan keamanan yang baik. Di sisi lain, trotoar yang menerus dengan
kualitas permukaan perkerasan yang baik menjadi faktor yang paling mendukung
kenyamanan responden dalam berjalan kaki baik sebelum dan sesudah pandemi
COVID-19.