digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Putri Indriani
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_Putri Indriani.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB I_Putri Indriani.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB II_Putri Indriani.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB III_Putri Indriani.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB IV_Putri Indriani.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB V_Putri Indriani.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Putri Indriani
PUBLIC Irwan Sofiyan

Tahap evolusi bintang dibagi menjadi fase pra deret utama, deret utama, dan pasca deret utama. Terdapat berbagai parameter yang dapat mempengaruhi evolusi bintang pada fase pra deret utama, di antaranya koefisien konveksi dan laju akresi. Konveksi menjadi transpor energi yang dominan terjadi pada pra deret utama, khususnya saat bintang bergerak menyusuri jejak Hayashi. Koefisien konveksi menjadi parameter efisiensi untuk peristiwa konveksi. Di diagram HR, bintang yang memiliki koefisien konveksi yang lebih tinggi akan berada lebih ke kiri, yang berarti memiliki temperatur yang lebih tinggi. Kemudian untuk peristiwa laju akresi yang terjadi pada bintang muda akan menambah massa bintang selama proses pembentukan bintang, yang akan mempengaruhi struktur dalam bintang karena adanya penambahan massa. Luminositas bintang yang diradiasikan dan radius bintang akan semakin kecil dengan meningkatnya laju akresi, yang akan mempengaruhi usia bintang di pra deret utama. Bintang tipe T Tauri merupakan contoh dari bintang bermassa rendah yang masih berusia muda sehingga pada penelitian ini digunakan data parameter dari bintang tipe T Tauri yang dimodelkan untuk memperoleh jejak evolusi pra deret utama pada diagram HR dan mendapatkan nilai koefisien konveksi yang paling coock dengan data bintang yang digunakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisis pengaruh laju akresi dan koefisien konveksi terhadap evolusi bintang bermassa rendah di pra deret utama menggunakan data bintang tipe T Tauri dengan menggunakan kode evolusi bintang MESA r12115. Dengan memasukkan parameter yang telah diketahui dari bintang tipe T Tauri, dapat dibandingkan nilai koefisien konveksi yang lebih cocok untuk bintang tipe T Tauri tersebut, serta bagaimana perubahan parameter selama di pra deret utama hingga mencapai ZAMS.