digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salsabila Chaerun Insani
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VII_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VIII_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IX_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB X_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Salsabila Chaerun Insani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN_SALSABILA CHAERUN INSANI.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Potensi alam yang dimiliki Pulau Bintan mulai dari lautan, iklim dan kondisi alam yang eksotis menjadi daya tarik bagi para wisatawan, letaknya yang strategis juga menjadikan Pulau Bintan tujuan pariwisata. Untuk mendukung perkembangan pariwisata, direncanakan pembangunan resort di Pantai Lagoi, Kabupaten Bintan. Dalam pembangunan resort perlu diiringi dengan perencanaan prasarana yang baik untuk menunjang keberjalanan operasional dari resort itu sendiri. Perencanaan sistem drainase dan pemanenan air hujan merupakan bagian dari prasarana yang direncanakan. Curah hujan rencana didapat dari hasil analisis frekuensi Metode Gumbel. Dalam perhitungan debit banjir sungai serta saluran drainase digunakan curah hujan periode ulang 25 tahun sebesar 291 mm. Analisis debit banjir dengan metode SCS-USA dan dilakukan reservoir routing sehingga didapatkan hidrograf banjir dengan debit puncak Q25 sebesar 5,9 m3/s. Dilakukan analisis hidraulis perubahan alur sungai menyesuaikan rencana tata bangunan dengan kapasitas yang mampu menampung debit puncak dan pasang laut menggumakan perangkat lunak HEC-RAS 6.1. Elevasi muka air sungai ditentukan sebagai acuan perencanaan drainase. Analisis debit banjir desain drainase dilakukan menggunakan Metode Rasional sedangkan penentuan dimensi saluran menggunakan Metode Manning. Saluran drainase berupa beton pracetak U-Ditch dengan ukuran terbesar mencapai 60 x 80 cm. Pemodelan banjir pada HEC-RAS 6.1 dengan tambahan debit drainase dilakukan untuk memastikan perencanaan saluran drainase dapat mengalirkan air secara gravitasi dan tidak menimbulkan banjir. Hasil pemodelan membuktikan aliran air dapat mengalir secara gravitasi melalui analisis elevasi dasar saluran dan elevasi muka air sungai. Unit pemanenan air hujan direncanakan sesuai dengan kebutuhan tiap gedung dengan tangki 8000 dan 11000 Liter. Tampungan pemanenan air hujan dapat memenuhi kebutuhan air dengan persentase rata-rata 95%. Pemanenan air hujan juga dapat mereduksi volume limpasan air sebesar 33%. Biaya untuk perubahan alur sungai, perencanaan drainase dan pemanenan air hujan adalah senilai Rp. 25.187.508.000,00.