ABSTRAK Alifah Labiba
PUBLIC Yati Rochayati
COVER Alifah Labiba
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Alifah Labiba
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Alifah Labiba
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Alifah Labiba
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Alifah Labiba
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Alifah Labiba
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Alifah Labiba
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Nanopartikel logam seperti emas dan perak sering digunakan pada berbagai aplikasi nanoteknologi akibat dari efek resonansi plasmon terlokalisasi yang muncul ketika foton datang berinteraksi dengan nanopartikel logam. Pada umumnya nanopartikel logam membutuhkan capping molekul untuk mencegah nanopartikel beragregasi ataupun untuk berinteraksi dengan molekul lain. 3-mercaptopropionic acid (3-MPA) merupakan salah satu molekul yang dapat digunakan untuk fungsionalisasi permukaan karena memiliki gugus thiol dan gugus karboksilat yang dapat digunakan sebagai penguhubung biomolekul dan hal ini memungkinkan penggunaan nanopartikel untuk aplikasi biosensor. Penggunaan nanopartikel logam jenis emas atau perak untuk aplikasi biosensor telah banyak diteliti, namun sejauh ini sensitivitas dan keakuratan dari divais biosensor dalam mendeteksi jenis analit untuk memperoleh hasil yang bagus masih terus diteliti. Baik itu dengan variasi bentuk, ukuran nanopartikel, dan juga material capping yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi sintesis nanopartikel perak dengan menggunakan capping molekul jenis trisodium
citrate dan 3-MPA dengan menggunakan metode reduksi termodifikasi dimana citrate dan 3-MPA dimasukkan ke dalam AgNO3 sebagai prekursor. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa Ag-Citrate dengan konsentrasi AgNO3 1.5 mM
memiliki puncak plasmonik tajam pada 428 nm dari spektrum absorbansi dengan diameter kurang dari 100 nm. Ag-MPA dengan konsentrasi AgNO3 1.5 mM menunjukkan kurva absorbansi dengan puncak plasmonik yang terlihat bergeser
ke arah panjang gelombang lebih pendek (422 nm) akibat modifikasi capping dengan menggunakan 3-MPA terhadap capping citrate. Karakterisasi Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan bahwa koordinasi molekul citrate dan
Ag-Citrate ternyata berbeda. COO- asimetrik pada citrate yang bebas berada pada frekuensi 1591 cm-1, sedangkan ketika citrate berada pada perak bergeser ke 1599 cm-1. Pita COO- simetrik juga bergeser dari 1395 cm-1 untuk citrate bebas ke 1385 cm-1 untuk Ag-Citrate. Hal serupa juga ditemukan untuk koordinasi antara Ag dengan 3-MPA. Perbedaan spektrum FTIR ini disebabkan adanya koordinasi yang cukup kuat antara Ag dengan molekul citrate yaitu dari gugus COO- dan juga antara perak dengan gugus S pada 3-MPA. Uji kolorimetrik telah dilakukan pada Ag-Citrate dan Ag-MPA dengan memanfaatkan kompleks avidin-biocitin yang menunjukkan bahwa Ag-Citrate dan Ag-MPA memiliki kecenderungan kemampuan yang sama dengan Au-citrate dan Au-MPA seperti pada penelitian sebelumnya. Hasil dari studi ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengembangkan uji kolorimetrik berbasis nanopartikel perak untuk meningkatkan sensitivitas dan keakuratan pengukuran dari divais sensor dengan jumlah analit yang sangat sedikit.