Industri pasar modal adalah salah satu sektor ekonomi yang paling didorong oleh data.
Investor sekarang mengandalkan data pasar keuangan untuk membantu mereka memilih
investasi yang bijaksana, dan data pasar keuangan tidak pernah lebih berharga. Pada tahun
2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) membentuk divisi Layanan Data dan telah memasukkan
Produk Lisensi Data Pasar sebagai salah satu aliran pendapatan mereka dan menyediakan
bisnis dengan data pasar yang andal dan akurat. Jumlah pelanggan Data BEI meningkat
signifikan karena meningkatnya permintaan data pasar baik dari bisnis lokal maupun asing.
Namun, hal ini membuat staf Sales dan Marketing Layanan Data BEI kewalahan dalam
menjalankan operasional sehari-hari, seperti customer service, pengelolaan data pelanggan,
dan dokumen administrasi. Selain itu, BEI juga harus tanggap dalam memperoleh informasi
terkait data pasar seperti apa yang diinginkan pelanggan dan mampu memasarkan produknya
kepada target pelanggan yang tepat. Layanan Data BEI tertarik untuk berinvestasi dalam
teknologi untuk membantu mereka menyelesaikan masalah penjualan dan pemasaran mereka
dan Sistem Customer Relationship Management berbasis Artificial Intelligence atau CRM
berbasis AI adalah salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh BEI. Ada tren yang
meningkat terkait penggunaan AI untuk melakukan operasi, pengambilan keputusan, dan
membuat strategi pemasaran yang lebih baik di berbagai industri B2C dan B2B. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian tugas penerapan sistem CRM berbasis AI di
Layanan Data BEI dan kelayakan sumber daya BEI untuk mengadopsi sistem tersebut agar
implementasinya berhasil. Telah dilakukan internal dengan menggunakan model Fit and
Viability dengan melakukan wawancara semi terstruktur secara mendalam dengan 4
responden dari tim internal BEI. Studi ini kemudian diakhiri dengan mengusulkan opsi terbaik
dari pendekatan implementasi CRM berbasis AI untuk BEI.