ABSTRAK Sarah Ayu Damira
PUBLIC Yati Rochayati
COVER Sarah Ayu Damira
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sarah Ayu Damira
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sarah Ayu Damira
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sarah Ayu Damira
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sarah Ayu Damira
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sarah Ayu Damira
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sarah Ayu Damira
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi kVp dan variasi slice thickness terhadap pengukuran slice thickness dari phantom AAPM . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penentuan slice thickness dengan metode manual dan otomatis serta membandingkan hasil pengukuran dari kedua metode tersebut. Adapun variasi parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu variasi eksposisi dari nilai kVp dan variasi slice thickness. Pengambilan data citra CT scan dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Cideres, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Alat CT scan yang digunakan adalah merk Toshiba Alexion 16 multi slice dan phantom yang digunakan adalah AAPM CT performance phantom bagian pengujian slice thickness. Data citra yang diperoleh kemudian diolah menggunakan software IndoQCT untuk pengukuran otomatis dan Image J untuk pengukuran manual. Pengukuran manual diperoleh
dengan melakukan plot profil dari citra yang kemudian dari kurva profil tersebut diperoleh nilai Full Width Half Maximum (FWHM). Nilai FWHM ini yang merupakan nilai dari slice thicknessyang di ukur. Sedangkan untuk pengukuran otomatis dari slice thickness bisa langsung diketahui nilai slice thickness dari software IndoQCT. Dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai slice thickness untuk metode manual memperoleh rentang selisih 0.00 – 0.35 mm dan otomatis memperoleh rentang selisih 0.03 – 0.34 mm. Berdasarkan rentang selisih tersebut, nilainya masih berada dibawah 0.5 mm. Oleh karena itu, nilai slice thickness ini masih berada dalam batas toleransi yang ditetapkan oleh BAPETEN serta alat CT scan menghasilkan kualitas citra yang baik. Penelitian juga melakukan analisis kualitas citra untuk kontras, blurring, dan noise pada variasi kVp dan variasi slice thickness. Diperoleh bahwa nilai kVp dan slice thickness yang besar menyebabkan kontras citra mengecil dengan rentang kontras 191.11- 355.03 HU. Kemudian, diperoleh nilai blurring yang membesar ketika nilai kVp semakin besar dengan rentang 1.54 – 2.55 mm dan nilai slice thickness semakin kecil dengan rentang 1.46 – 2.82 mm. Selanjutnya juga diperoleh nilai noise yang membesar ketika nilai kVp dan slice thickness yang mengecil pada rentang 5.21 – 12.42 HU.