COVER Clarisa Andrienny Natasya
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
ABSTRAK Clarisa Andrienny Natasya
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Clarisa Andrienny Natasya
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Clarisa Andrienny Natasya
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Clarisa Andrienny Natasya
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Clarisa Andrienny Natasya
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Clarisa Andrienny Natasya
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Clarisa Andrienny Natasya
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
CT scan merupakan salah satu sistem pencitraan medis yang kompleks sehingga
menyebabkan munculnya beberapa risiko. Oleh karena itu, program quality control
(QC) diperlukan. Pada pelaksanaan QC di CT scan, American Association of
Physicists in Medicine (AAPM) CT Perfomance Phantom diperlukan. Penelitian
tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan slice thickness dari suatu citra CT scan
yang diperoleh dengan menggunakan AAPM CT Perfomance Phantom. Penentuan
slice thickness pada penelitian ini menggunakan metode segmentasi robust
automatic threshold selection (RATS). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan
untuk mengkaji pengaruh slice thickness terhadap nilai parameter RATS yang
memberikan hasil dengan akurasi yang tinggi. Data yang digunakan pada penelitian
ini merupakan data dari tugas akhir Nazliah Azzahra. Parameter akuisisi tersebut
adalah tegangan sebesar 120 kVp dan arus sebesar 200 mA. Dengan variasi slice
thickness yang digunakan 2, 3, dan 8 mm. Proses selanjutnya data tersebut diolah
dengan metode segmentasi RATS. Nilai parameter RATS divariasikan
menggunakan metode trial and error. Variasi nilai parameter RATS yang
digunakan pada penelitian ini, yaitu lambda factor 3, 4, dan 5, min leaf size 10, 20,
dan 30, dan noise threshold 10, 20, dan 30. Setelah dilakukan segmentasi diperoleh
citra anak tangga dan terdapat tiga buah anak tangga. Pada tahapan selanjutnya,
dibuat tiga garis sejajar pada setiap anak tangga untuk semua hasil segmentasi
tersebut. Kemudian diperoleh profil dari setiap garis tersebut. Lalu, lebar dari profil
tersebut akan dihitung dan dirata-ratakan untuk memperoleh slice thickness dari
hasil segmentasi tersebut. Lebar yang didapat dari profil tersebut dibandingkan
dengan nilai sebenarnya dengan batas error yang diizinkan. Pada penelitian ini
diperoleh hasil bahwa setiap slice thickness yang berbeda diperlukan nilai
parameter RATS yang berbeda untuk memperoleh error yang rendah. Pada saat
slice thickness 2 mm, nilai paling akurat didapat saat variasi parameter RATS
lambda factor 5, min leaf size 20, dan noise threshold 30 dengan nilai error 6%.
Selanjutnya, saat slice thickness 3 mm nilai paling akurat didapat saat variasi
parameter RATS lambda factor 4, min leaf size 30, dan noise threshold 30 dengan
nilai error 0,5%. Terakhir nilai parameter RATS untuk slice thickness 8 mm yang
memiliki akurasi paling baik adalah pada saat lambda factor 5, min leaf size 10,
dan noise threshold 10 dengan nilai error 3%. Dari penelitian ini diperoleh simpulan bahwa metode segmentasi RATS dapat digunakan untuk menentukan
slice thickness karena sebagian besar atau 94,4% hasil segmentasi RATS berada di
bawah batas maksimum error yang diizinkan.