digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Markus P Wilhelm Huppe
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Markus P Wilhelm Huppe
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Markus P Wilhelm Huppe
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Markus P Wilhelm Huppe
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Markus P Wilhelm Huppe
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Markus P Wilhelm Huppe
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Di awal tahun 2020, penyebaran wabah COVID-19 (SARS-CoV-2) mencapai tingkatan yang sangat tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus ini sebagai pandemi. Tidak lama setelahnya, pemerintah Indonesia juga menyatakan pandemi ini sebagai bencana nasional. Selama dua tahun, varian baru bermunculan dan berkembang secara dahsyat. Selama periode tersebut, banyak perusahaan mengalami gangguan bisnis, bahkan beberapa perusahaan harus menutup usaha mereka dikarenakan adanya pembatasan sosial, larangan bepergian, larangan pengadaan kegiatan berkumpul dan diberlakukannya lockdown. Tujuan dari tesis ini untuk memaparkan studi tentang kondisi bisnis dan implikasi yang dihadapi oleh Professional Conference Organizer (PCO) Royalindo, salah satu perusahaan MICE seperti perusahaan MICE lainnya yang juga mengalami dampak selama masa pandemi yang pada saat tesis ini ditulis pandemi belum juga berakhir. Selain pembahasan isu- isu dan implikasi yang terjadi, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan dan melakukan tinjauan terhadap strategi bisnis yang relevan yang dibutuhkan untuk proses pemulihan usaha, bagaimana usaha tersebut beradaptasi dan tetap bertumbuh di saat ini dan juga setelah pandemi. Perusahaan-perusahaan MICE yang diteliti mengalami penurunan jumlah pemasukan, persaingani yang sengit dan adanya ketidakpastian perencanaan penyelenggaraan event. Selain itu, perubahan dinamika pasar dan perilaku pengguna (yang beralih dari pelaksanaan acara secara tatap muka menjadi pelaksanaan acara secara virtual) telah menjadi ancaman akan kebutuhan jasa layanan MICE. Oleh sebab itu diperlukan adanya evaluasi berdasarkan kondisi saat ini dan juga setelah pandemi terhadap strategi pricing, strategi segmentation focus dan strategi resilience. Beberapa rekomendasi utama dari hasil penelitian ini antara lain adalah mengembangkan fokus ke segmen yang lebih luas, diversifikasi bisnis, Research & Development dan Rencana alternatif atau cadangan dalam bentuk aset likuid. Penelitian ini menggunakan berbagai metode analisa secara eksternal, dengan menggunakan analisa teori PESTEL dan Porter’s Five Forces, dan secara internal menggunakan analisa teori VRIO Model dan Porter’s Value Chain. Kemudian, penelitian dilanjutkan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dihasilkan dari dua set kuesioner yang ditujukan untuk perusahaan MICE dan pengguna jasa MICE. Metode ini akan menghasilkan analisa multi perspektif. Sementara data kualitatif dihasilkan dari hasil wawancara dengan berbagai stakeholders dari ahli -ahli industry, Direktur dan Senior Manajer. Berbagai laporan dan jurnal yang terkait dengan sektor MICE di seluruh dunia di tengah pandemi juga digunakan sebagai bahan penelitian. Berdasarkan analisa dan penelitian yang dilakukan, metode SWOT dan TOWS dapat dilakukan. Pada akhirnya, rekomendasi yang relevan dan skema waktu implementasi dapat dirumuskan dengan menggunakan Hambrick & Fredrickson’s Strategy Diamond.