digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jihan Sabrina
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Jumlah RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) per Agustus 2021 di Indonesia telah mencapai 29,45 juta Rumah. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah pusat maupun provinsi memiliki berbagai proyek penataan RTLH baik yang legal maupun ilegal. Salah satu proyek yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah rencana relokasi warga Kampung Walang yang mayoritas adalah pemulung, ke Rumah Susun yang akan dibandungin di Kampung Tongkol. Rencana serupa (relokasi) di berbagai daerah lainnya sudah pernah dilakukan, namun, ditemukan beberapa evaluasi dalam upaya relokasi warga kurang mampu ke rumah susun pemerintah. Salah satunya adalah keterbatasan warga kurang mampu untuk membayar uang sewa. Evaluasi ini didukung oleh pernyataan para warga Kampung Walang yang khawatir apabila direlokasi mereka akan kehilangan sumber matapencarian mereka sebagai pemulung dan akhirnya tidak dapat membayar uang sewa rumah susun. Oleh karena itu, proyek ini bertujuan untuk mengintegrasikan rencana relokasi warga ke rumah susun pemerintah yang terjangkau dengan fasilitas pendukung yang menjadi sumber matapencarian mereka sebagai pemulung. Fasilitas tersebut merupakan fasilitas pengolahan sampah plastik menjadi Modul Interlocking Brick dan Recycled Plastic Material, dimana sumber bahan yang digunakan adalah plastik hasil para warga yang memulung. Dengan adanya fasilitas ini, para warga diharapkan akan memiliki sumber penghasilan yang tetap serta peningkatan keterampilan dalam pengolahan sampah. Hasil pengolahan sampah berupa Interlocking Brick dan Recycled Plastic Material ini juga akan digunakan sebagai bahan dasar pembangunan rumah susun bagi pemulung dari Kampung Walang. Dengan begitu, diharapkan terciptanya sebuah komplek rumah susun yang kental akan karakteristik pemulung mulai dari material yang digunakan hingga kegiatan yang terjadi didalamnya.