COVER Dian Susilowati
PUBLIC Budi Cahyadi
BAB 1 Dian Susilowati
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 2 Dian Susilowati
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 3 Dian Susilowati
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 4 Dian Susilowati
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 5 Dian Susilowati
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
Jaringan gas kota adalah salah satu program pemerintah dalam rangka mengurangi
subsidi BBM khususnya minyak tanah dan/ atau LPG yang digunakan oleh sektor
rumah tangga melalui kementerian ESDM. Jaringan gas kota merupakan gas alam
yang didistribusikan ke rumah–rumah melalui beberapa tahap depresurasi.
Penurunan tekanan yang signifikan dapat memicu terbentuknya hidrat di dalam
jaringan gas pipa. Tahap depresurasi pertama adalah gas alam dari sumber ditekan
dari 73 Barg menjadi 16 Barg melalui unit Pressure Regulating System (PRS).
Depresurasi tahap kedua adalah dari 16 Barg menjadi 4 Barg di dalam unit Metering
& Regulating Station (MRS). Tahap depresurasi selanjutnya adalah dari 4 Barg ke
0,5 Barg yang terjadi di Regulator Station (RS). Tahap depresurasi terakhir adalah
gas dari pipa distribusi 0,5 Barg melewati regulator rumah tangga sehingga
tekanannya menjadi 35 mbarg.
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa apakah penurunan tekanan yang signifikan
dapat memungkinkan terbentuknya hidrat. Perangkat lunak ASPEN HYSYS V.10
digunakan untuk membuat pemodelan kurva pembentukan hidrat dan analisa
kondisi terbentuknya hidrat.
Dari hasil simulasi ini diperoleh hasil bahwa pada kondisi normal, temperatur di
keluaran PRS, MRS dan RS masing – masing adalah 6,98 oC; 5,50 oC dan 23,37 oC
sedangkan temperatur pembentukan hidrat di keluaran PRS, MRS dan RS masing
– masing adalah -27,64 oC; -36,40 oC dan -49,94 oC. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa kondisi temperatur operasi jauh di atas temperatur terbentuknya hidrat
sehingga kondisi operasi ini aman untuk di jalankan. Simulasi juga dilakukan
dengan melakukan variasi terhadap beberapa variabel antara lain perubahan laju
alir gas umpan, temperatur gas umpan, tekanan gas umpan, tekanan keluaran MRS
dan tekanan keluaran RS. Seluruh hasil variasi dari beberapa variabel menunjukkan
bahwa kondisi minimal sampai maksimal variabel yang mungkin terjadi berada di
luar kondisi terbentuknya hidrat. Dengan hasil ini maka tidak perlu dilakukan
penentuan metode pencegahan hidrat dalam sistem pengaliran gas bumi untuk
rumah tangga.