digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Dian Susilowati
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 2 Dian Susilowati
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 3 Dian Susilowati
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 4 Dian Susilowati
PUBLIC Budi Cahyadi

BAB 5 Dian Susilowati
PUBLIC Budi Cahyadi

Jaringan gas kota adalah salah satu program pemerintah dalam rangka mengurangi subsidi BBM khususnya minyak tanah dan/ atau LPG yang digunakan oleh sektor rumah tangga melalui kementerian ESDM. Jaringan gas kota merupakan gas alam yang didistribusikan ke rumah–rumah melalui beberapa tahap depresurasi. Penurunan tekanan yang signifikan dapat memicu terbentuknya hidrat di dalam jaringan gas pipa. Tahap depresurasi pertama adalah gas alam dari sumber ditekan dari 73 Barg menjadi 16 Barg melalui unit Pressure Regulating System (PRS). Depresurasi tahap kedua adalah dari 16 Barg menjadi 4 Barg di dalam unit Metering & Regulating Station (MRS). Tahap depresurasi selanjutnya adalah dari 4 Barg ke 0,5 Barg yang terjadi di Regulator Station (RS). Tahap depresurasi terakhir adalah gas dari pipa distribusi 0,5 Barg melewati regulator rumah tangga sehingga tekanannya menjadi 35 mbarg. Tesis ini bertujuan untuk menganalisa apakah penurunan tekanan yang signifikan dapat memungkinkan terbentuknya hidrat. Perangkat lunak ASPEN HYSYS V.10 digunakan untuk membuat pemodelan kurva pembentukan hidrat dan analisa kondisi terbentuknya hidrat. Dari hasil simulasi ini diperoleh hasil bahwa pada kondisi normal, temperatur di keluaran PRS, MRS dan RS masing – masing adalah 6,98 oC; 5,50 oC dan 23,37 oC sedangkan temperatur pembentukan hidrat di keluaran PRS, MRS dan RS masing – masing adalah -27,64 oC; -36,40 oC dan -49,94 oC. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi temperatur operasi jauh di atas temperatur terbentuknya hidrat sehingga kondisi operasi ini aman untuk di jalankan. Simulasi juga dilakukan dengan melakukan variasi terhadap beberapa variabel antara lain perubahan laju alir gas umpan, temperatur gas umpan, tekanan gas umpan, tekanan keluaran MRS dan tekanan keluaran RS. Seluruh hasil variasi dari beberapa variabel menunjukkan bahwa kondisi minimal sampai maksimal variabel yang mungkin terjadi berada di luar kondisi terbentuknya hidrat. Dengan hasil ini maka tidak perlu dilakukan penentuan metode pencegahan hidrat dalam sistem pengaliran gas bumi untuk rumah tangga.