
ABSTRAK Salwa Asyifa
PUBLIC Alice Diniarti 
TS-TK-Salwa Asifa 23020031-1-Cover.pdf)u
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 1 Salwa Asyifa
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 2 Salwa Asyifa
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 3 Salwa Asyifa
PUBLIC Alice Diniarti 
BAB 4 Salwa Asyifa
PUBLIC Alice Diniarti 
TS-TK-Salwa Asifa 23020031-1-daftar pustaka.pdf)u
PUBLIC Alice Diniarti
Indonesia merupakan penghasil kelapa terbesar didunia, hal ini menjadi peluang
untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk olahan kelapa
menjadi produk yang memiliki nilai tinggi, baik dari segi manfaat maupun nilai
pasar. Salah satu produk olahan kelapa yaitu VCO, yang jika diproses dari ekstraksi
santan akan menghasilkan produk samping berupa skim. Skim merupakan produk
samping yang disebut juga isolat protein, karena dalam skim masih banyak
mengandung protein. Dewasa ini skim tidak begitu dimanfaatkan hanya dibuang
sebagai limbah, padahal kandungan protein dalam skin masih cukup tinggi,
sehingga masih bisa dimanfaatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi VCO dan isolat protein kelapa secara
simultan dengan menggunakan metode enzimatik, dengan menvariasikan
konsentrasi enzim (0,06%, 0,53%, dan 1%), pH (4,8; 6,2; 8), dan temperatur (30
°C, 45 °C, dan 60 °C) sebagai pengaruh dari hasil perolehan VCO dan isolat protein.
Dengan menggunakan rancangan percobaan faktorial penuh. Kadar air, FFA,
bilangan iod, dan angka peroksida sebagai standar mutu dari VCO. Sedangkan,
kemurnian bubuk hidrolisat protein, nilai kelarutan dan pengemulsi untuk analisis
parameter mutu bubuk hidrolisat protein yang dihasilkan.
Yield VCO tertinggi pada variasi perlakuan konsentrasi enzim 1%, temperatur 30
°C dan pH 8 sebanyak 33,54% dengan uji mutu telah memenuhi standar SNI di
mana nilai kadar air 0,2%, FFA 0,11%, bilangan iod 8,09 g iod/100g minyak dan
angka peroksida 0,118 mg ek/kg. Sedangkan yield bubuk hidrolisat protein tertinggi
pada perlakuan konsentrasi enzim 0,06%, temperatur 30 °C, pH 4,8 sebanyak
1,72% dan perolehan kembali 53% (g bubuk hidrolisat protein/100g protein).
Dengan kemurnian 38,32%, nilai kelarutan 91,57%, dan sifat pengemulsi EAI 0,74
m2/g dan ESI 113,27%.