digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Revaldi Hanif Munandar
PUBLIC Alice Diniarti

Truk berat dengan mesin diesel saat ini merupakan jenis kendaraan yang sering digunakan untuk transportasi baik di Indonesia. Namun, mesin diesel yang menggunakan bahan bakar fosil berbasis minyak menghasilkan emisi yang cukup besar. Konversi dari mesin diesel menjadi dual fuel engine dengan bahan bakar CNG dan solar dapat menjadi solusi untuk masalah emisi mesin diesel. Dengan mengganti bahan bakar solar dalam jumlah besar ke CNG emisi dapat dikurangi dengan tetap menjaga performa. Untuk memahami pengaruh konversi pada aplikasi truk berat perlu dilakukan pengujian secara langsung. Pengujian sudah dilakukan pada UD Truck QUERTZ GW 330. Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh konversi ke dual diesel fuel engine pada performa. Hasil pengujian dan analisa menunjukan bahwa konversi tersebut dapat menyebabkan peningkatan performa dalam hal konsumsi bahan bakar, tenaga, dan torsi. Dari segi emisi terjadi peningkatan emisi CO dan HC serta penurunan emisi CO2 dan partikulat. Masalah pada konversi dual fuel engine disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran tidak sempurna pada mesin disebabkan oleh waktu injeksi yang tidak disesuaikan. Waktu injeksi dual fuel engine harus lebih awal untuk mencapai pembakaran yang lebih sempurna. Penggunaan bahan bakar CNG yang memiliki angka oktan riset tinggi menyebabkan delay period pengapian yang lebih lama dibandingkan dengan pengoperasian mesin diesel biasa.