digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BRIGITA RAISSA SEKARPUTRI.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

Provinsi DKI Jakarta merupakan pusat dari pemerintahan dan perekonomian di Indonesia dengan luas 7.659,02 km2 . Menurut data yang diperoleh dari BPS, dalam sepuluh tahun terakhir, laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta sebesar 0,92% per tahun. Laju pertumbuhan penduduk mendukung bertambahnya kendaraan bermotor. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor berpotensi meningkatkan polusi udara apabila tidak ada tindakan pengelolaan kualitas udara. Tahapan awal dalam melakukan pengelolaan kualitas udara adalah inventarisasi emisi. Inventarisasi emisi berfokus pada ruas tol di DKI Jakarta dengan menghitung beban emisi karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan particulate matter (PM2,5 dan PM10). Dalam melakukan inventarisasi digunakan metode estimasi emisi bottom-up dengan basis data traffic data setiap gerbang tol di DKI Jakarta dari PT Jasa Marga untuk mendapatkan data aktivitas penggunaan bahan bakar jalan tol di DKI Jakarta. Faktor emisi mengacu kepada Guidelines for Developing Emission Inventory in East Asia 2011 dan GAINS. Hasil inventarisasi emisi pada tahun 2017-2021 menunjukkan mobil bensin menghasilkan polutan CO dan NOX paling banyak sejumlah 13.829,52 ton dan 3.895,61 ton pada tahun 2021. Mobil diesel menghasilkan polutan PM2,5 dan PM10 paling banyak sejumlah 563,71 ton dan 583,112 ton pada tahun 2021. Truk dengan jenis light-duty menghasilkan polutan SO2 paling banyak sejumlah 689,4 ton pada 2021. Beban emisi tahun 2021 didistribusikan secara spasial dengan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil distribusi spasial akan menunjukkan Ruas tol dengan emisi polutan tertinggi adalah Halim, Cililitan, Cengkareng, Meruya dan Pluit