digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alif Abdul Rahman
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Alif Abdul Rahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alif Abdul Rahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alif Abdul Rahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alif Abdul Rahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alif Abdul Rahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alif Abdul Rahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan implan di Indonesia mencapai 120 ribu per tahun dan paduan logam yang digunakan sebagai implan saat ini adalah paduan Ti, SS, dan Co-Cr-Mo. Paduan tersebut membutuhkan operasi kedua untuk pelepasan implan dan dapat menyebabkan stress shielding dan peradangan tulang. Paduan magnesium memiliki sifat mekanik yang mirip dengan tulang alami dan dapat menjadi implan biodegradable. Ketahanan korosinya yang lemah pada lingkungan fisiologis menjadi kelemahan paduan magnesium. Anodisasi merupakan suatu metode untuk menghasilkan lapisan oksida stabil pada permukaan paduan. Proses anodisasi sendiri dapat menurunkan berbagai sifat mekanik dari paduan magnesium. Shot peening merupakan proses yang dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan lelah sehingga dapat menanggulangi efek negatif yang disebabkan oleh anodisasi. Variasi waktu shot peening yang dilakukan adalah 12, 20, 40, dan 60 menit. Setelah shot peening dilakukan, anodisasi dilakukan menggunakan larutan KOH 3M + Na2SiO3 1 M selama 60 menit dengan tegangan 5 V. Karakterisasi terhadap spesimen menggunakan Optical Microscope (OM) untuk mengamati struktur mikro, Scanning Electron Microscope (SEM) dan X-ray Diffractometer (XRD) untuk mengamati morfologi permukaan spesimen. Sifat mekanik spesimen diamati melalui pengujian kekasaran permukaan menggunakan Surface Roughness Tester (SRT), kekerasan spesimen diamati menggunakan Vickers Hardness Test (VHT), serta laju korosi diuji melalui uji elektrokimia pada simulasi cairan tubuh berupa Ringer Lactate. Perlakuan shot peening dapat memperkecil ukuran kristal dan melarutkan fasa ß paduan magnesium AZ91D. Dengan durasi shot peening 12 menit ukuran kristal mengalami penurunan sebesar 17,54% dan 13,85% pada sampel dengan durasi shot peening 60 menit. Shot peening juga mengakibatkan berubahnya struktur fasa ß. Perlakuan shot peening dapat meningkatkan kekerasan paduan magnesium AZ91D pada permukaan serta memberikan lapisan kompresif berjarak 0,6 cm dari permukaan sampel. Kekerasan tertinggi didapatkan oleh sampel dengan durasi shot peening 60 menit dengan nilai 106 HV pada permukaan. Kekasaran sampel yang telah dishot peening meningkat jika dibandingkan dengan as received dengan Ra dan Rz tertinggi pada sampel dengan durasi shot peening 20 menit sebesar 15,678 dan 71,405, perlakuan anodisasi dapat menurunkan kekasaran sampel hingga 45,5%. Perlakuan shot peening mengurangi ketahanan korosi jika dibandingkan dengan sampel as received. Sampel dengan durasi shot peening 12 menit memiliki laju korosi tertinggi sebesar 85,18 mm/y. Perlakuan anodisasi efisien untuk mengurangi laju korosi dari sampel yang telah diberikan perlakuan shot peening.