Pulau Sumatra berada pada zona jalur subduksi lempeng Hindia-Australia dari
sebelah barat daya yang menujam ke bawah lempeng Eurasia. Akibat penujaman
miring maka terjadi strike-slip Great Sumatran Fault (GSF) yang terdapat
disepanjang pulau Sumatra, tak terkecuali sesar yang terdapat di Sumatra bagian
Selatan yaitu sesar Segmen Semangko. Pemanfaatan data aerogravity untuk analisa
struktur masih jarang digunakan secara maksimal. Analisis sesar Segmen
Semangko di Sumatera bagian Selatan dilakukan dengan menggunakan data
aerogravity yang diukur oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Penelitian ini
bertujuan untuk memodelkan struktur bawah permukaan secara regional
bersadarkan data anomali aerogravity. Metode yang digunakan adalah analisis
Cross-over untuk melihat kualitas data airbone dan pemodelan kedepan (Forward
Modelling). Hasil selisih nilai cross-over berkisar 0.00 hingga 4.24 mGal,
perbedaan nilai ini termasuk kedalam data yang dapat digunakan untuk play
identification. Berdasarkan mekanisme fokus gempa, karakteristik sesar yang
mendominasi di daerah penelitian adalah sesar strike-slip, sesar ini membuat blok
Timur sesar dan blok Barat sesar memiliki perbedaan. Persebaran event gempa
sering terjadi pada Blok I dan Blok III. Secara keseluruhan, persebaran hiposenter
gempa pada pemodelan lebih banyak terjadi pada bagian Lower Crust.