Salah satu alternatif transportasi umum bertenaga listrik yang dapat digunakan oleh
penduduk dan diterapkan oleh pemerintah sebagai moda angkutan dalam kota yang
aman dan ramah lingkungan adalah trem. Trem di negara-negara maju terbukti
efektif dalam mengurangi permasalahan kemacetan serta meningkatkan keefektifan
mobilitas di dalam kota. PT. INKA bekerjasama dengan Riset.ai dan Institut
Teknologi Bandung untuk mengembangkan trem otonom yang nantinya akan
dioperasikan di kota-kota besar di Indonesia. Pada kerjasama ini PT. INKA
bertugas mengembangkan trem yang akan digunakan dan Riset.ai beserta ITB
bertugas untuk mengembangkan system otonom dari trem. Salah satu rintangan
yang dihadapi dalam pengoperasian trem otonom yang tidak memiliki pengemudi
nantinya adalah bagaimana menjalankan trem otonom sesuai dengan aturan yang
ada dan sesuai dengan kondisi operasi yang baik. Salah satu cara untuk memastikan
trem dapat bekerja dengan baik adalah dengan mengikuti aturan rambu lalu lintas
terutama untuk kereta api.
Berdasarkan uraian di atas maka diusulkan sebuah system pengenalan rambu lalu
lintas berbasis kecerdasan buatan berupa Traffic Sign Recognition System.
Pengenalan dari rambu ini akan diimplementasikan pada sistem otonom dari trem
yang menggunakan sebuah sistem embedded berbasis NVIDIA yaitu NVIDIA
Drive AGX Pegasus. Sehingga diperlukan pengolahan terhadap model kecerdasan
buatan untuk dapat bekerja dengan baik pada sistem embedded tersebut. Selain itu
hasil rekognisi dari sistem Traffic Sign Recognition ini juga akan ditampilkan pada
sebuah bagian dari antarmuka (GUI) keseluruhan trem otonom yang akan
digunakan oleh pengemudi atau operator trem.