Jumlah populasi yang besar dan tingkat urbanisasi yang terus meningkat
memberikan tantangan bagi Indonesia dalam mengelola mobilitas kota. Jakarta kini
menempati urutan ke-30 sebagai kota termacet di dunia. Banyaknya kendaraan
bermotor menyebabkan meningkatnya polusi udara. Saat ini sedang dikembangkan
Automated Rail Rapid Transit (ART) atau trem otonom (TO) sebagai salah satu
inovasi transportasi umum bertenaga listrik. Di tengah tantangan infrastruktur dan
kemacetan, trem otonom menawarkan potensi untuk mengubah lanskap
transportasi Indonesia.
Dilakukan proses desain super struktur trem otonom berbasis body frame integral
berlantai rendah dengan desain dasar sasis bus listrik berlantai tinggi. Beberapa
modifikasi penguatan dan pengurangan massa diperlukan agar super struktur dapat
memenuhi kriteria pembebanan statik sesuai regulasi PM No. 175 tahun 2015 dan
menjaga massa tetap sesuai kapasitas beban jalan raya.
Berdasarkan analisis elemen hingga yang telah dilakukan, super struktur trem
otonom yang didesain telah memenuhi kriteria pembebanan kompresi 400 kN
dengan nilai tegangan von mises maksimum sebesar 434,8 MPa, 74% dari nilai
yield strength material ASTM A710 Grade A. Berat super struktur yang dihasilkan
sebesar 2,78 ton. Penurunan tegangan maksimum yang dihasilkan mencapai 28,3%
dengan penurunan massa mencapai 37,9%.