digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Endha Erwan Sakti
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Endha Erwan Sakti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Endha Erwan Sakti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Endha Erwan Sakti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Endha Erwan Sakti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Endha Erwan Sakti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Endha Erwan Sakti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Endha Erwan Sakti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) Cilaki 1B merupakan salah satu proyek pembangkit listrik milik PT Sinergi Solusi Utama (SSU) yang berlokasi di Sungai Cilaki, Kampung Cibengang, Garut, Jawa Barat. Sumber air bagi PLTM Cilaki 1B dialirkan melalui water way atau yang biasa dikenal sebagai saluran pembawa air dengan panjang sekitar tiga kilometer dari hulu di bendungan hingga ke hilirnya di suatu power house. Water way yang melintang tersebut berada tepat di bawah lereng sehingga terdapat kemungkinan terjadinya longsor yang material runtuhannya dapat menutupi water way dan menghambat aktivitas PLTM Cilaki 1B. Analisis kestabilan lereng perlu dilakukan guna mengevaluasi kondisi lereng di sekitar water way tersebut agar dapat dipastikan aman serta mengetahui tindak lanjut berikutnya agar aktivitas PLTM Cilaki 1B tetap dapat berjalan dengan baik. Metode analisis kestabilan lereng yang digunakan adalah metode elemen hingga dengan pendekatan shear strength reduction menggunakan perangkat lunak Phase2 8.0. Kriteria runtuhan yang digunakan dalam analisis ini merupakan Mohr-Coulomb. Parameter kestabilan pada penelitian ini berupa Faktor Keamanan yang didekati dengan nilai Strength Reduction Factor (SRF) serta Probabilitas Kelongsoran. Analisis kestabilan lereng dilakukan pada tiga lokasi di sekitar water way PLTM Cilaki 1B dengan model penampang A-A’, B-B’, dan C-C’. Hasil analisis kestabilan lereng menunjukkan bahwa ketiga lereng stabil karena memenuhi syarat minimum berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 untuk lereng keseluruhan dengan keparahan longsor tinggi, yaituFK Statis ? 1,3; FK Dinamis ? 1,1; dan PK ? 5%. Rekomendasi penanganan lereng yang diberikan adalah pemantauan pergeseran lereng menggunakan total station serta melakukan perbaikan dan/atau pembuatan sistem drainase air permukaan berupa paritan di sekitar lereng untuk menjaga kondisi lereng tetap stabil.