Pertumbuhan prospek produk freshfood e-commerce mendorong bangkitnya
beberapa startup dibidang freshfood e-commerce yang mencoba untuk menemukan
solusi dalam memotong rantai distribusi menjadi lebih ramping, namun pada proses
operasionalnya mendapat beberapa kendala yaitu tingginya biaya pengiriman dan
sulitnya menjaga kualitas produk dikarenakan nilai produk segar akan memburuk
secara eksponensial pasca panen. Pengelompokan barang dipusat distribusi dengan
lokasi yang optimal akan menghasilkan pengurangan terhadap biaya pengiriman,
sehingga membutuhkan pemilihan lokasi yang strategis untuk pembangunan pusat
distribusi sebagai lokasi transit sebelum proses distribusi barang. Metode center of
gravity (CoG) diaplikasikan untuk mengukur titik lokasi distribusi yang optimal
namun model ini tidak mempertimbangkan efek spasial daerah seperti kemacetan,
bencana alam, topografi, ekonomi dan keamanan, maka dari itu pendekatan spasial
dilakukan pada penggunaan metode center of gravity (CoG) untuk mengurangi efek
spasial yang terjadi. Penerapan standar logistik halal MS2400 sebagai salah satu
standar logistik halal terbaik juga diaplikasikan untuk membuat prosedur standar
dan design layout untuk dapat mencegah rendahnya kualitas produk.
Hasil penerapan metode CoG dengan pendekatan spasial menemukan beberapa
rekomendasi titik latitude dan longitude untuk lokasi distribusi berdasarkan 5 zona
pengiriman yaitu Zona DC 1 Tangerang (-6.28010, 106.6684), Zona DC 2 Jakarta
(6.16544, 106.7465), Zona DC 3 Jakarta (-6.276778, 106.8042), Zona DC 4 Bogor
(-6.503629, 106.8340), dan Zona DC 5 Bekasi (-6.27263, 107.19930). Namun
dalam perbandingannya ditemukan bahwa penggunaan metode CoG dengan
pendekatan spasial tidak begitu signifikan dalam dibanding menggunakan model
CoG klasik. Penerapan standar MS2400 menghasilakan kebutuhan seperti
penentuan suhu, ruang khusus medical checkup, prayer room, ruang fasilitas
kebersihan, ruang toilet higenis, ruang sertu kendaraan, dan ruang pemisahan
produk rusak.