digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



BAB1 Efri Liana Dewi
EMBARGO  2025-03-06 

BAB2 Efri Liana Dewi
EMBARGO  2025-03-06 

BAB3 Efri Liana Dewi
EMBARGO  2025-03-06 

BAB4 Efri Liana Dewi
EMBARGO  2025-03-06 

BAB5 Efri Liana Dewi
EMBARGO  2025-03-06 

Surfaktan merupakan zat aktif yang dapat mengurangi tegangan permukaan dan dapat menjadi salah satu solusi pada peningkatan perolehan minyak (enhanced oil recovery, EOR). Surfaktan untuk EOR membutuhkan pengujian seperti pengujian tegangan permukaan (IFT), kompatibilitas, kelakuan fasa, stabilitas termal, dan imbibisi. Mengingat masih sedikitnya lapangan yang mengimplementasikan metode injeksi surfaktan, penelitian terkait injeksi surfaktan untuk peningkatan perolehan minyak di Indonesia menarik untuk dikaji. Pada umumnya surfaktan komersial dihasilkan dari bahan baku yang berasal dari industri petrokimia dan melalui proses yang menghasilkan limbah sehingga merugikan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan surfaktan dari bahan baku terbarukan berupa turunan dari minyak sawit melalui proses sintesis yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini surfaktan yang disintesis adalah surfaktan berbasis oleil alkohol yang berasal dari industri oleokimia sawit. Oleil gliseril eter sulfonat (OGES) disintesis menggunakan epiklorohidrin yang direaksikan dengan alkohol pada suasana basa. Dari reaksi antara epiklorohidrin dengan alkil alkohol terbentuk oleil gliseril eter (OGE) yang selanjutnya dapat disulfonasi dengan pereaksi berupa campuran natrium sulfit dan natrium bisulfit membentuk OGES. Oleil gliseril eter juga dapat diubah menjadi oleil gliseril eter polietilen glikol (OGEP) melalui penambahan polietilen glikol. Seluruh reaksi dipantau dengan kromatografi lapis tipis dan hasilnya diuji melalui spektroskopi NMR. Jika dibandingkan dengan surfaktan yang memiliki gugus hidrofobik lebih pendek, OGES dan OGEP memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menurunkan IFT pada konsentrasi 0,5% w/w dan 1% w/w. Formulasi terbaik OGES dan OGEP dengan konsentrasi masing-masing 0,5% dalam pelarut air sintetik 17.500 ppm NaCl didapat dengan perbandingan 9,5:0,5. Formulasi tersebut mampu menurunkan tegangan permukaan hingga mencapai orde 10-3 pada suhu 70 oC, kompatibel pada suhu 84 oC, dan membentuk mikroemulsi pada uji kelakuan fasa. Selain itu, formulasi tersebut juga mampu mempertahankan penurunan tegangan permukaan selama 14 hari pada uji degradasi termal, mampu mengubah keterbasahan batuan sandstone dari oil-wet ke water-wet, dan menghasilkan perolehan kembali minyak pada batuan sintetik sebesar 67%. Pada penggunaan pelarut air injeksi jirak dengan adanya inhibitor, formulasi OGES:OGEP (9,5:0,5) juga mampu menghasilkan penurunan tegangan permukaan hingga orde 10-3.