Kebutuhan manusia untuk berpindah tempat dan memindahkan sesuatu dari
satu tempat ke tempat yang lain menjadikan moda transportasi seperti kereta api
memiliki peran yang vital. Berdasarkan data yang dipublikasi oleh FRA, Amerika
Serikat memiliki rata-rata jumlah kecelakaan terkait kereta api sebesar 3,205
kecelakaan selama periode 2019-2022. Oleh karena itu, pengembangan teknologi
keselamatan penumpang pada moda transportasi menjadi hal yang mutlak.
Pada saat suatu tabrakan terjadi, bagian kepala merupakan organ yang
memiliki risiko terbesar menyebabkan kematian sehingga perlindungannya perlu
dijadikan prioritas utama. Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi cedera
kepala manusia adalah head injury criterion (HIC). Nilai HIC yang disyaratkan
oleh regulasi APTA PR-CS-S-016-99 adalah HIC15 < 700. Untuk meminimalkan
nilai HIC, bantalan kursi penumpang kereta api menggunakan material foam karena
memiliki cushioning property. Pada studi ini, fisibilitas penggunaan 3D auxetic
lattice sebagai bantalan kursi kereta untuk mitigasi cedera kepala penumpang
dievaluasi melalui simulasi numerik 8G sled test. Kemudian, pengaruh parameter
jenis 3D auxetic unit cell, jumlah 3D auxetic unit cell arah ketebalan bantalan, dan
material yang digunakan terhadap nilai HIC15 dievaluasi melalui studi parametrik.
Hasil simulasi menunjukkan bantalan berbasis 3D re-entrant type A auxetic
lattice menghasilkan nilai HIC15 yang lebih rendah dibandingkan dengan 3D reentrant
type B auxetic lattice. Kemudian, seiring dengan bertambahnya jumlah 3D
auxetic unit cell arah ketebalan bantalan, kekakuan dan kekuatan struktur bantalan
juga bertambah. Material resin polymer (RP) secara umum memberikan nilai HIC15
yang lebih rendah dibandingkan dengan material ethylene-vinyl acetate (EVA).
Kemudian, dapat disimpulkan bahwa seluruh konfigurasi model numerik kecuali
3D re-entrant type B dengan material EVA dengan jumlah 3D auxetic unit cell arah
ketebalan bantalan sebanyak 2 buah dinilai layak diterapkan sebagai bantalan untuk
mitigasi cedera kepala penumpang karena memenuhi syarat regulasi dan memiliki
performa yang lebih baik dibandingkan dengan bantalan berbasis foam block.