digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara global masih terdapat 892 juta orang yang melakukan praktik BABS (WHO, 2017). Keputusan masyarakat untuk melakukan praktik BABS juga dipengaruhi oleh faktor psikosial. Intervensi untuk mengubah perilaku biasanya kompleks, melibatkan banyak komponen yang saling berinteraksi (Michie dkk., 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh faktor psikososial yang dapat memediasi hubungan karakteristik individu dengan perilaku BABS di Kecamatan Bassesangtempe Utara. Variabel dependen, mediasi dan independen direduksi menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) dan selanjutnya diuji dengan teknik regresi dan analisa mediasi menggunakan uji statistic non-parametrik process macro. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor psikososial dapat memediasi hubungan karakteristik individu dengan perilaku BABS secara sempurna. Faktor psikososial attitude memberikan pengaruh effect yang sangat besar (dimana nilai ? = 0, 1798) terhadap perilaku praktik BABS. Semakin individu tersebut berpikir bahwa praktik BAB di jamban memakan sedikit waktu maka semakin sering dan semakin ingin individu tersebut mempraktikan BAB di jamban, akibatnya angka praktik BABS dapat menurun. Faktor psikososial norm juga memberi effect yang signifikan terhadap perilaku BABS (dimana nilai ? = 0, 1126). Semakin individu tersebut tertanam dalam pikirannya bahwa praktik BAB di jamban adalah suatu keharusan/kewajiban, maka individu tersebut akan semakin sering mempraktikkan BAB dijamban, akibatnya angka praktik BABS dapat menurun. Karakteristik Individu melalui faktor psikososial self-regulation/pengaturan diri berpengaruh signifikan namun tidak searah dengan perilaku BABS. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai indeks effect ? bernilai negatif yaitu -0, 0648. Semakin tinggi nilai indeks Karakteristik individu melalui faktor psikososial self regulation maka semakin tinggi angka praktik BABS. Berdasarkan hasil analisis BCT, komitmen akan meningkat seiring peningkatan awareness individu terhadap pentingnya BAB di jamban. Kampanye promosi kesehatan mengenai tujuan pembangunan jamban perlu ditingkatkan.