

COVER Fitri Az Zahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fitri Az Zahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fitri Az Zahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fitri Az Zahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fitri Az Zahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fitri Az Zahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Cadangan gas alam di Kepulauan Natuna merupakan salah satu cadangan gas alam
terbesar di Indonesia dengan kapasitas gas yang dapat dieksploitasi mencapai 46 TCF.
Namun, gas alam di Kepulauan Natuna memiliki kandungan CO2 yang sangat tinggi
sehingga diperlukan teknologi untuk meningkatkan nilai ekonominya dengan cara
mengubah gas alam menjadi bahan bakar cair. Dry Reforming of Methane (DRM)
merupakan teknologi yang memanfaatkan CO2 untuk proses reforming metana yang
menghasilkan gas sintetis berupa CO dan H2 yang merupakan prekursor untuk proses
produksi berbagai macam zat kimia dan bahan bakar cair. Tantangan terbesar dalam
DRM adalah mencari katalis yang memiliki aktivitas katalitik tinggi dan stabilitas termal
yang baik untuk mencegah deaktivasi katalis akibat deposisi karbon dan sintering. Salah
satu katalis yang memiliki aktivitas katalitik tinggi dan ekonomis adalah nikel. Akan
tetapi, katalis ini masih memiliki kekurangan, yaitu mudah terdeaktivasi akibat kurangnya
stabilitas termal pada temperatur operasi tinggi. Oleh karena itu, katalis nikel perlu
dimodifikasi lebih lanjut untuk meningkatkan aktivitas katalitik dan stabilitas termalnya.
Pada penelitian ini, pengembangan katalis nikel dilakukan dengan menambahkan
penyangga berupa serium dan zirkonium sebanyak 10 gram pada katalis nikel sehingga
menjadi katalis 10%Ni/CeZrO2. Selain itu, pengembangan juga dilakukan dengan
menambahkan 1%-berat promotor basa pada katalis 10%Ni/CeZrO2 untuk meningkatkan
kebasaan katalis sehingga memperlambat proses deaktivasi katalis dengan mencegah
deposisi karbon. Hasil pengujian katalis pada temperatur 700 °C dan WHSV 60.000
mL·g-1·jam-1 selama 240 menit menunjukkan bahwa katalis 10%Ni-1%Mg/CeZrO2
memiliki aktivitas terbaik di antara katalis hasil sintesis lainnya dengan konversi CH4 dan
CO2 mencapai 78% dan 64%, perolehan produk H2 dan CO mencapai 56% dan 41%, serta
rasio H2/CO sebesar 1,53. Hasil analisis TGA menunjukkan bahwa penambahan basa
pada katalis dapat memperpanjang usia katalis dengan cara menghambat deaktivasi
katalis yang dipengaruhi oleh pembentukan karbon, yang ditunjukkan oleh katalis
10%Ni-1%Na/CeZrO2 yang memiliki pengurangan massa katalis sekitar 10%.