Berdasarkan isu penurunan produksi minyak dan gas (migas), fluktuasi harga migas dengan kecenderungan penurunan harga migas dunia, peningkatan biaya operasi migas, dan juga dikarenakan usia fasilitas dan sumur migas yang tua sehingga sensitif terhadap setiap gangguan operasi dan mengakibatkan sumur menjadi tidak berproduksi lagi (sumur mati), maka dengan demikian kejadian shutdown tidak terencana harus dikurangi bahkan harus dihindari. Tujuan dari final project ini adalah untuk meneliti penyebab-penyebab kejadian shutdown tidak terencana, menemukan alternatif solusi dan menetapkan prioritas diantara beberapa solusi alternatif tersebut dalam mengurangi shutdown tidak terencana di fasilitas perusahaan hulu migas, dengan semangat nol shutdown tidak terencana. Ruang lingkup proyek akhir dalam upaya untuk menurunkan shutdown tidak terencana ini dibatasi pada bidang pemeliharaan fasilitas permukaan di bisnis hulu migas.
Pendekatan penelitian dalam mengeksplorasi situasi bisnis hulu migas, mengidentifikasi akar permasalahan dan menemukan solusi alternatif dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan referensi pada pengalaman dalam pekerjaan di bidang pemeliharaan fasilitas permukaan (diantaranya adalah penggunaan ERP (Enterprise Resources Planning) dan metode pemeliharaan yang dilakukan), penggunaan data-data operasi pada peralatan turbomachinery, pengaruh organisasi serta modal manusia di industri hulu minyak dan gas. Secara kualitatif, pemanfaatan tinjauan pustaka digunakan untuk memudahkan terwujudnya tujuan penelitian ini. Tinjauan Pustaka yang digunakan adalah sebagai berikut: manusia di organisasi, karakteristik organisasi, Kontrol Kualitas Statistik (SQC), manajemen pengetahuan, desain pemikiran dalam inovasi dan menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (AHP) dalam menetapkan prioritas diantara beberapa alternatif solusi.
Analisis yang lebih mendalam diperlukan karena kerusakan bukan karena usia, beberapa gejala kegagalan tidak terlihat dan tidak dapat diukur secara langsung oleh alat ukur. Perilaku peralatan perlu dipantau dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan platform Kontrol Kualitas Statistik ini, tim pemantau kondisi dapat menangkap dan mengamati indikasi konsekuensi kegagalan tersembunyi dan mencapai upaya untuk mengurangi shutdown yang tidak direncanakan dalam operasi industri hulu minyak dan gas.
Selanjutnya, metode Kotter (proses delapan langkah untuk mengubah organisasi) digunakan sebagai suatur cara untuk merencanakan menerapkan alternative solusi dalam upaya untuk mengurangi shutdown tidak terencana di bisnis hulu migas.