digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TS Retno Widiana-Abstract.pdf ]
PUBLIC Wiwik Istiyarini

Ekowisata merupakan industri yang mendorong perekonomian di sebagian besar negara, terutama di negara berkembang. Terlepas dari kelebihannya, pariwisata secara umum juga memiliki berbagai dampak buruk, terutama terhadap lingkungan, seperti masalah limbah dan air, serta emisi karbon. Pendekatan pariwisata berkelanjutan ditawarkan beberapa dekade yang lalu untuk menanggapi efek tandingannya. Sayangnya, banyak pihak yang tidak menerapkannya dan bahkan tidak memahaminya padahal bisa menjadi keunggulan kompetitif dan mendongkrak kepuasan wisatawan. Kami melakukan penelitian di salah satu destinasi ekowisata di Jawa Barat yaitu Ranca Upas. Dalam studi ini, kami ingin menyelidiki bagaimana penyedia dan wisatawan memahami konsep ekowisata berkelanjutan, menyelidiki apakah pemahaman bersama antara manajemen tujuan wisata dan tujuan tercapai atau tidak, untuk memodelkan ekowisata berkelanjutan, dan menghasilkan skenario yang lebih baik untuk masa depan. Penelitian eksplorasi digunakan dalam penelitian dengan menerapkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menjawab dua pertanyaan penelitian awal. Untuk memodelkan ekowisata berkelanjutan, metodologi dinamika sistem digunakan untuk mengakomodasi struktur umpan balik dalam sistem. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada wisatawan untuk menangkap pemahaman mereka tentang ekowisata berkelanjutan dan persepsi mereka tentang pengalaman mereka. Wawancara dengan manajemen juga dilakukan untuk menangkap pemahaman mereka dan untuk memahami masalah utama yang terjadi. Tinjauan pustaka juga dilakukan untuk membantu dalam pembuatan model. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa Ranca Upas telah dipahami dan sedang dalam proses untuk menjalankan bisnis pariwisata secara berkelanjutan. Sebaliknya, 83% wisatawan memiliki pemahaman yang kurang tentang ekowisata. Dengan membandingkan persepsi wisatawan dan manajemen, kami menemukan bahwa ada nilai perbedaan, artinya tidak tercapai saling pengertian. Masalah sampah yang menciptakan keseimbangan dengan jumlah wisatawan paling baik diatasi dengan skenario 4, yaitu menghasilkan nilai positif saling pengertian, jumlah pekerjaan lokal yang dinamis, menjalankan program kampanye pendidikan sampah, dan mengembangkan fasilitas pengelolaan sampah secara mandiri. Keywords: Berkelanjutan, Ekowisata, Kualitas Layanan Ekowisata, Saling Pengertian, Dinamika Sistem.