COVER - GAMA LULUH.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - GAMA LULUH.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - GAMA LULUH.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - GAMA LULUH.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - GAMA LULUH.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - GAMA LULUH.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Strategi kultivasi dua tahap menjadi salah satu alternatif yang banyak
dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas lipid dan mengubah profil lipid
yang akan menentukan kualitas biodiesel dari mikroalga. Strategi ini umumnya
dilakukan dengan melakukan optimasi pertumbuhan biomassa pada tahap pertama
dan pemberian cekaman pada kultivasi tahap kedua untuk menginduksi akumulasi
lipid dalam sel mikroalga. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) Menentukan waktu
panen optimum pada kultivasi tahap satu berdasarkan fase pertumbuhan terhadap
jumlah lipid dan produktivitas lipid maksimum Chlorella vulgaris pada kultivasi
tahap kedua; (ii) Menentukan durasi cekaman optimum terhadap jumlah lipid dan
produktivitas lipid maksimum Chlorella vulgaris pada kultivasi tahap kedua; dan
(iii) Menentukan kesesuaian profil asam lemak Chlorella vulgaris dari hasil
kultivasi dua tahap dengan waktu panen dan durasi cekaman optimum sebagai
bahan baku biodiesel. Pada penelitian ini, C. vulgaris ditumbuhkan pada medium
pupuk Nutri-comp D (0,72 g/L) pada kultivasi tahap pertama, kemudian
dipindahkan ke medium pupuk SP-36 (35 mg/L) dalam kondisi defisiensi nitrogen
pada kultivasi tahap kedua. Perbandingan akumulasi lipid dilakukan untuk
mengetahui waktu panen optimum pada tahap pertama berdasarkan fase
pertumbuhan dan durasi cekaman optimum selama kultivasi tahap kedua. Lipid
diekstraksi menggunakan pelarut campuran kloroform metanol. Profil asam lemak
kedua tahap kultivasi dianalisis menggunakan GC-FID (Kolom DB FastFAME).
Kondisi cekaman nitrogen pada tahap kedua secara signifikan berpengaruh
terhadap akumulasi lipid (p<0,05). Kadar lipid akhir dari C. vulgaris tahap kedua
(8,2-28,5% b/b) lebih tinggi dibandingkan kadar lipid akhir dari tahap pertama (6,4-
8,1% b/b). Hasil penelitian menunjukkan, waktu dimulainya cekaman nutrisi untuk
menghasilkan kadar lipid optimum sebesar 28,5% (b/b) adalah 14 hari kultivasi
tahap pertama dan durasi cekaman adalah 8 hari kultivasi tahap kedua. Profil asam
lemak C. vulgaris yang dikultivasi pada pada variasi waktu panen dan durasi
cekaman optimum memiliki kadar asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh ganda
dan asam lemak tak jenuh tunggal masing-masing sebesar 60,23%, 22,80% dan
16,98% (b/b). Hal ini menunjukkan C. vulgaris yang dikultivasi dengan dua tahap
memiliki kadar lipid tinggi serta profil asam lemak yang mendekati ideal sebagai
bahan baku biodiesel.