Dalam karakterisasi batuan dekat permukaan, kecepatan gelombang S dekat permukaan sangat
penting untuk menentukan kekuatan batuan didalamnya. Gelombang Rayleigh adalah
gelombang permukaan yang berjalan sepanjang atau dekat permukaan batuan. Kecepatan fasa
gelombang Rayleigh merupakan fungsi dari empat parameter model bumi: kecepatan
gelombang P, kecepatan gelombang S, densitas dan ketebalan lapisan. Kurva dispersi adalah
kurva frekuensi terhadap kecepatan fasa gelombang Rayleigh. Kurva dispersi jika diinversi
akan mendapatkan profil kecepatan gelombang S terhadap kedalaman bumi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengestimasi nilai kecepatan gelombang S dan ketebalan lapisan dekat
permukaan dengan menerapkan inversi Monte Carlo pada kurva dispersi gelombang Rayleigh
dengan model sintetik dan data lapangan. Data penelitian yang dipakai adalah model sintetik
dan data lapangan pada posisi A dan B yang memiliki akuisisi yang berbeda dengan asumsi
media elastis, media isotropis dan juga diasumsikan model bumi half-space. Penelitian diawali
dengan menguji kefektifan inversi Monte Carlo pada penelitian ini dengan menggunakan model
sintetik dan diuji dengan berbagai variasi inisial model (5%, 10%, 20%, 25%, 50%, 75%, 100%,
125%, 150% dan 175% terhadap kecepatan gelombang S (????????) dan ketebalan lapisan (????)), yang
mana diketahui bahwa error dari penyimpangan terhadap model sebenarnya (true model) yaitu
model sintetik sekitar 0 – 8%, maka dapat dikatakan bahwa inversi Monte Carlo pada penelitian
ini tidak dipengaruhi oleh inisial model dan dapat dikatakan pula bahwa inversi Monte Carlo
pada penelitian ini efektif. Lalu dilakukan pemodelan inversi Monte Carlo penelitian ini pada
kurva dispersi gelombang Rayleigh data lapangan pada posisi A dan B. Dilihat dari profil
kecepatan gelombang S terhadap kedalaman hasil pemodelan inversi maka dapat dikatakan
bahwa data lapangan pada posisi A memiliki 3 lapisan dengan lapisan pertama memiliki
kecepatan gelombang S sebesar 58.427 m/s dan ketebalan lapisan sebesar 1.470 m, lalu lapisan
kedua memiliki kecepatan gelombang S sebesar 188.515 m/s dan ketebalan lapisan sebesar
4.787 m dan yang terakhir lapisan ketiga memiliki kecepatan gelombang S sebesar 260.450 m/s
dan ketebalan lapisan sebesar tak hingga. Sedangkan data lapangan pada posisi B memiliki 3
lapisan dengan lapisan pertama memiliki kecepatan gelombang S sebesar 63.094 m/s dan
ketebalan lapisan sebesar 1.729 m, lalu lapisan kedua memiliki kecepatan gelombang S sebesar
205.150 m/s dan ketebalan lapisan sebesar 5.945 m dan yang terakhir lapisan ketiga memiliki
kecepatan gelombang S sebesar 285.130 m/s dan ketebalan lapisan sebesar tak hingga.