digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam karakterisasi batuan dekat permukaan, kecepatan gelombang S dekat permukaan sangat penting untuk menentukan kekuatan batuan didalamnya. Gelombang Rayleigh adalah gelombang permukaan yang berjalan sepanjang atau dekat permukaan batuan. Kecepatan fasa gelombang Rayleigh merupakan fungsi dari empat parameter model bumi: kecepatan gelombang P, kecepatan gelombang S, densitas dan ketebalan lapisan. Kurva dispersi adalah kurva frekuensi terhadap kecepatan fasa gelombang Rayleigh. Kurva dispersi jika diinversi akan mendapatkan profil kecepatan gelombang S terhadap kedalaman bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai kecepatan gelombang S dan ketebalan lapisan dekat permukaan dengan menerapkan inversi Monte Carlo pada kurva dispersi gelombang Rayleigh dengan model sintetik dan data lapangan. Data penelitian yang dipakai adalah model sintetik dan data lapangan pada posisi A dan B yang memiliki akuisisi yang berbeda dengan asumsi media elastis, media isotropis dan juga diasumsikan model bumi half-space. Penelitian diawali dengan menguji kefektifan inversi Monte Carlo pada penelitian ini dengan menggunakan model sintetik dan diuji dengan berbagai variasi inisial model (5%, 10%, 20%, 25%, 50%, 75%, 100%, 125%, 150% dan 175% terhadap kecepatan gelombang S (????????) dan ketebalan lapisan (????)), yang mana diketahui bahwa error dari penyimpangan terhadap model sebenarnya (true model) yaitu model sintetik sekitar 0 – 8%, maka dapat dikatakan bahwa inversi Monte Carlo pada penelitian ini tidak dipengaruhi oleh inisial model dan dapat dikatakan pula bahwa inversi Monte Carlo pada penelitian ini efektif. Lalu dilakukan pemodelan inversi Monte Carlo penelitian ini pada kurva dispersi gelombang Rayleigh data lapangan pada posisi A dan B. Dilihat dari profil kecepatan gelombang S terhadap kedalaman hasil pemodelan inversi maka dapat dikatakan bahwa data lapangan pada posisi A memiliki 3 lapisan dengan lapisan pertama memiliki kecepatan gelombang S sebesar 58.427 m/s dan ketebalan lapisan sebesar 1.470 m, lalu lapisan kedua memiliki kecepatan gelombang S sebesar 188.515 m/s dan ketebalan lapisan sebesar 4.787 m dan yang terakhir lapisan ketiga memiliki kecepatan gelombang S sebesar 260.450 m/s dan ketebalan lapisan sebesar tak hingga. Sedangkan data lapangan pada posisi B memiliki 3 lapisan dengan lapisan pertama memiliki kecepatan gelombang S sebesar 63.094 m/s dan ketebalan lapisan sebesar 1.729 m, lalu lapisan kedua memiliki kecepatan gelombang S sebesar 205.150 m/s dan ketebalan lapisan sebesar 5.945 m dan yang terakhir lapisan ketiga memiliki kecepatan gelombang S sebesar 285.130 m/s dan ketebalan lapisan sebesar tak hingga.