Lapangan panas bumi Tompaso terletak di kabupaten Minahasa, provinsi
Sulawesi Utara. Lapangan ini mulai beroperasi secara resmi sejak Desember 2016
melalui unit 5 dan 6 PLTP area Lahendong dengan kapasistas 2x20 MWe. Fluida
panas bumi di Tompaso mengalir dari barat daya ke timur laut dikontrol oleh
sesar Soputan. Sesar inilah yang mengontrol kemunculan manifestasi di Tompaso.
Akan tetapi, manifestasi dengan ciri upflow muncul di dua tempat, yaitu Bukit
Kasih di bagian barat dan Toraget di bagian timur. Hal ini menimbulkan dugaan
kemungkinan adanya dua pola aliran fluida. Oleh sebab itu, studi ini dilakukan
untuk mengidentifikasi pola hidrogeologi sistem panas bumi Tompaso.
Pendekatan yang digunakan yaitu analisis geokimia air terhadap lima mata air
panas, satu mata air hangat, dan enam mata air dingin di sekitar Tompaso. Data
konsentrasi unsur terlarut diklasifikasikan menggunakan Analisis Komponen
Utama (AKU) untuk melihat karakteristik setiap sampel. Hasil analisis ini
memperlihatkan data unsur terlarut manifestasi Bukit Kasih terletak berjauhan
dengan manifestasi Toraget sehingga diinterpretasikan kedua manifestasi tipe
upflow ini berasal dari reservoir yang berbeda. Hal ini didukung dengan data
isotop stabil yang memperlihatkan isotop Bukit Kasih memiliki tren arah mixing
yang berbeda dibanding dengan isotop Toraget. Berdasarkan kajian pola aliran
fluida, aliran fluida di daerah Bukit Kasih dikontrol oleh struktur berarah relatif
utara – selatan, sedangkan daerah Toraget dikontrol oleh struktur berarah barat
daya – timur laut. Hasil kajian pola aliran fluida ini diintegrasikan dengan data
geologi berupa peta dan penampang, data geofisika berupa resistivitas MT, dan
data sumur pemboran berupa temperatur serta kemunculan epidot untuk membuat
model konseptual 3D. Pada umumnya model konseptual dibuat dalam 2D namun,
representasi dari model konseptual 2D memiliki keterbatasan dan kurang
memberikan informasi dalam menggambarkan sistem panas bumi. Model
konseptual 3D ini dibuat menggunakan perangkat lunak Leapfrog Geothermal
yang dikembangkan oleh Seequent. Komponen sistem panas bumi yang
dimodelkan, yaitu stratigrafi dan struktur geologi, pola isotermal, batuan
penudung, reservoir, dan sumber panas. Model 3D yang telah dibuat dapat
dijadikan acuan untuk pengembangan lapangan ke depan. Berdasarkan model 3D
ini pengembangan lapangan ke depan disarankan pada area sekitar Toraget di
sebelah timur.