digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kopi Wanoja merupakan usaha mikro kecil menengah yang memproduksi kopi spesial green bean yaitu Arabica Kamojang. Kopi Wanoja memiliki permasalahan terkait kesenjangan antara kapasitas produksi dan permintaan. Saat ini, Kopi Wanoja memiliki kapasitas biji kopi hijau 15 ton. Karena permintaan yang meningkat setiap tahunnya dan perusahaan ingin memperluas pasarnya baik domestik maupun internasional, Wanoja Coffee ingin meningkatkan kapasitas produksinya. Proses produksi Kopi Wanoja tidak merata karena bergantung pada masa panen, dari April hingga Agustus. Karena baru pertama kali Wanoja Coffee akan melaksanakan proyek penambahan kapasitas produksi, perusahaan tidak mengetahui bagaimana merancang detail capacity planning dan mengecek apakah penambahan kapasitas produksi tersebut layak dan menguntungkan secara finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui detail perencanaan kapasitas Kopi Wanoja untuk memproduksi 50 ton biji kopi hijau per tahun dalam rangka memenuhi permintaan pelanggan baik domestik maupun internasional, untuk mengetahui apakah proyek tambahan tersebut layak dilakukan, dan untuk mengetahui variabel yang sangat mempengaruhi kelayakan proyek. Penelitian dimulai dengan menentukan masalah bisnis Kopi Wanoja yaitu kesenjangan antara kapasitas dan permintaan perusahaan saat ini. Kemudian, business issue dieksplorasi dengan menentukan kapasitas produksi perusahaan yang ada, literature review, dan root cause analysis untuk mengkaji akar penyebab gap tersebut. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah perencanaan kapasitas strategis dan analisis sensitivitas. Hasil dari penelitian ini adalah detail capacity planning untuk Kopi Wanoja, perhitungan NPV dan payback, serta variabel-variabel yang mempengaruhi NPV Kopi Wanoja. Rincian perencanaan kapasitas Kopi Wanoja terdiri dari proses produksi mulai dari pemanenan buah ceri hingga pengemasan termasuk tenaga kerja dan mesin yang dibutuhkan, dan konversi dari buah ceri menjadi biji kopi hijau. Dari rincian perencanaan kapasitas, Wanoja Coffee membutuhkan tambahan gudang, tambahan pabrik, 22 pekerja, 1 tambahan mesin huller, dan 1 tambahan mesin sortir warna. Dari perhitungan NPV, NPV proyek ini adalah Rp1.779,472,994 yang berada di atas nol dan waktu pengembalian modal adalah 2 tahun tiga bulan. Oleh karena itu, proyek ini layak. Berdasarkan analisis sensitivitas, faktor yang paling sensitif dari proyek ini adalah harga jual. Kemudian, dari simulasi Monte Carlo menunjukkan bahwa probabilitas NPV akan di bawah nol adalah 30%.