digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Fadlan Herdian
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Muhammad Fadlan Herdian
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Muhammad Fadlan Herdian
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Muhammad Fadlan Herdian
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Muhammad Fadlan Herdian
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Muhammad Fadlan Herdian
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Muhammad Fadlan Herdian
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Transformasi perdesaan dapat didorong dengan diversifikasi yang dapat mengubah aktivitas manusia. Upaya diversifikasi dilakukan agar mencapai penghidupan yang berkelanjutan. Pendekatan penghidupan berkelanjutan berkembang menjadi resiliensi penghidupan pada rumah tangga untuk meningkatkan pemahaman dan melindungi dari berbagai perubahan. Sementara itu, pembangunan di Indonesia diarahkan pada digitalisasi untuk meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi. Akan tetapi, belum diketahui perubahan resiliensi penghidupan setelah terjadi digitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan resiliensi penghidupan rumah tangga setelah terjadinya digitalisasi perdesaan, meliputi perubahan daya sangga, organisasi diri, dan kapasitas pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dengan multiple case study ini mengambil studi di Desa Tamansari dan Desa Melung yang dikomparasikan perubahan yang dihasilkan agar mendapat kesimpulan lebih umum. Data pada penelitian dikumpulkan melalui data primer dengan kuesioner serta data sekunder. Dengan metode penelitian kuantitatif, data diolah menggunakan analisis deskriptif, inferensial dan asosiasi. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa setelah adanya program digitalisasi telah menunjukkan adanya perubahan resiliensi penghidupan pada rumah tangga. Program digitalisasi yang didorong oleh pemerintah, seperti yang tergambar pada Desa Tamansari, menunjukkan peningkatan resiliensi penghidupan yang signifikan terhadap rumah tangga. Sedangkan itu, program digitalisasi yang didorong masyarakat sekitar, seperti yang tergambar pada Desa Melung, tidak sepenuhnya memberi peningkatan resiliensi penghidupan. Pada kedua karakteristik perdesaan juga menunjukkan penggunaan perangkat digital yang dimiliki rumah tangga menghasilkan perubahan yang lebih berarti. Hasil dari penelitian ini yaitu perlu dorongan dari seluruh pihak dalam meningkatkan resiliensi penghidupan bagi rumah tangga.